Nakita.id - Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah suatu kondisi saat kepala atau tubuh bayi tidak muat melewati panggul ibu.
Hal ini bisa terjadi ketika bayi terlalu besar, panggul terlalu kecil, bayi dalam posisi yang salah, atau kombinasi kasus bayi dan panggul ibu.
Kondisi inilah yang membuat ibu hamil wajib disesar atau tidak melahirkan secara vaginal/normal agar aman.
Baca Juga : Persalinan Lancar Hanya dengan Melakukan Kebiasaan Berikut
CPD sering didiagnosis ketika adanya abnormalitas perkembangan, serviks berhenti melebar, atau bayi tidak turun melalui panggul.
Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa penyebab.
Kemungkinan penyebab CPD meliputi :
- Faktor keturunan
- Diabetes
Baca Juga : Awas, Air Kelapa Justru Berbahaya Bila Diminum Orang-orang Ini
- Postmaturity (masih hamil setelah tanggal jatuh tempo telah berlalu)
- Multiparitas (bukan kehamilan pertama)
- Posisi janin yang tidak normal
- Bayi terlalu besar
- Pelvis kecil
- Pelvis berbentuk tidak normal
Biasanya dokter menggunakan terapi medis seperti penggunaan oksitosin terlebih dahulu saat Moms didiagnosis kondisi ini.
Dokter pun biasanya melakukan USG yang digunakan untuk memperkirakan ukuran janin.
Selain itu, pemeriksaan fisik unuk mengukur ukuran panggul sering bisa menjadi metode paling akurat untuk mendiagnosis CPD.
Lalu apakah ibu yang pernah mengalami kondisi ini bisa melahirkan normal pada kehamilan selanjutnya?
Menurut American College of Nurse Midwives (ACNM), CPD terjadi pada 1 dari 250 kehamilan.
Jika telah didiagnosis dengan CPD, bukan berarti Moms akan mengalami masalah ini dalam kelahiran anak selanjutnya.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Public Health, lebih dari 65% perempuan yang telah didiagnosis dengan CPD pada kehamilan sebelumnya dapat melahirkan secara normal pada kehamilan berikutnya.
Baca Juga : Kenali Penyakit Langka Arhinia, Hanya Terjadi pada 47 Bayi di Dunia
Nah Moms tetap selalu waspada ya pada setiap periode kehamilan.
Jangan lupa untuk selalu rutin mengonsultasikan pada dokter saat ada beberapa gejala yang dianggap abnormal.(*)
Source | : | american pregnancy association |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR