Nakita.id - Nycta Gina baru saja membagikan kisah soal putra sulungnya yang sempat tak bisa menyusu.
Melalui instagram pribadinya, Gina berbagi mengenai penyakit yang dialami anaknya, Panutan Adya Semesta Trinycta atau Uta sejak lahir.
Putra sulung Gina dan Rizky Kinos ini mengalami tongue tie dan upper lip tie.
Baca Juga : Anak Pertamanya Lahir, Keenan Pearce Umumkan dengan Cara Haru
Melansir dari Kompas.com, tongue tie adalah adanya selaput yang terletak di bawah lidah sehingga membatasi pergerakan lidah.
Hal tersebut menyebabkan Uta tak bisa menyusu sejak lahir, Moms.
Menurut keterangan dokter, masalah tersebut dikarenakan kurangnya berat badan bayi.
"MashaAllah anak ibun udh gede... perasaan kaya baru kemarin ngelahirin uta.. masih inget bgt anak ini lahir ga bs nyusu.. tnyata ada tongue tie dan upper lip tie trs setiap ke dktr di blg krg berat badan.. sampe hampir setiap dktr anak yg direkomen org aku dtgin bwt ngejar berat badan dan perkembangannya uta," tulis Gina melalui instagramnya.
Tongue tie dan lip tie memang merupakan salah satu sumber masalah saat menyusui, Moms.
Sayangnya, masalah ini tak selalu dapat terdeteksi pada masa menyusui.
Menurut penjelasan Koordinator Pelatihan Manajemen Laktasi Perinesia (Persatuan Perinatal Indonesia), dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC, tongue tie atau ankyloglossia merupakan adanya selaput atau frenum di bawah lidah yang mengganggu pergerakan lidah.
Selaput yang terdapat pada lidah membuat kesulitan pergerakan pada lidah atau seperti terikat.
Sedangkan pada lip tie, selaput terdapat di bawah bibir rahang atas maupun di atas bibir rahang bawah yang mengganggu pergerakan bibir.
Bayi bisa mengalami salah satu masalah ini, atau keduanya, yaitu memiliki tongue tie dan lip tie.
Baca Juga : Nikita Willy Dikenal Cantik dan Bergelimang Harta, Begini Potret Masa Kecilnya
"Kondisi itu bisa membuat bayi sulit menyusui, perlekatannya ke payudara enggak bagus, hingga saat menyusui rasanya enggak kenyang-kenyang," jelas dokter yang akrab disapa Rini ini.
Selain membuat bayi tidak nyaman saat menyusui, masalah ini juga sekaligus bisa membuat puting ibu lecet hingga infeksi.
Ada beberapa gejala tongue tie maupun lip tie pada bayi yang mungkin tak disadari Moms ataupun tenaga kesehatan hingga konselor menyusui. Apa saja itu?
Bayi baru lahir
Pada bayi baru lahir, adanya tongue tie dan lip tie bisa membuatnya sulit menyusu.
Pelekatan mulut bayi ke payudara Moms tidak baik, misalnya areola tidak masuk ke mulut bayi atau bayi hanya mengisap bagian puting.
"Pas menyusui itu clicking atau bunyi 'klik' pada mulut bayi. Atau mulut bayi sering terlepas dari payudara Moms," jelasnya.
Gejala lainnya, yaitu bayi tidak akan merasa kenyang meski sudah menyusu.
Hal ini karena bayi tidak mengisap dengan baik.
Bayi bisa menjadi ingin menyusui seharian, sehingga Moms tidak bisa melakukan hal lain atau bayi justru menjadi malas menyusu dan memilih untuk lebih banyak tidur.
Baca Juga : Pria 19 Tahun Nikahi Nenek Berusia 72 Tahun, Mengaku Cinta Pada Pandangan Pertama!
Karena kesal tidak mendapat ASI yang dibutuhkan, bayi pun jadi rewel.
Akibat lainnya, bayi menjadi dehidrasi dan mengalami penurunan berat badan.
Bayi yang lahir kuning umumnya mengalami masalah tongue tie dan lip tie.
Bayi mulai tumbuh besar
Akibat tidak terdeteksi sejak bayi lahir, saat mulai tumbuh selama beberapa bulan pun bayi bisa tetap mengalami kesulitan menyusui.
Gejala hampir mirip sejak saat baru lahir, yakni rewel dan sangat lama saat menyusui.
Di sisi lain, bayi mulai terlihat kurus, berat badan sangat pelan naikknya, hingga berpotensi mengalami gagal tumbuh.
Selain itu bisa muncul blister atau seperti kulit melepuh pada bibir atas maupun bawah.
Anak-anak
Tongue tie dan yang tidak pernah diatasi sejak lahir bisa berdampak hingga dewasa.
Dalam beberapa kasus, tongue tie dan lip tie bahkan baru disadari ketika anak mulai memasuki usia sekolah.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Makin Bertambah Usia, Wajib Makin Sering Mengonsumsi Makanan Ini
Gejala pada anak-anak antara lain, bicara cadel, bicara kurang jelas, napas berbunyi, tidur mendengkur, sulit fokus karena tidur tidak pernah nyenyak, terlambat berbicara, bahkan kerap dikira anak berkebutuhan khusus.
Pada bayi, tongue tie dan lip tie cukup dilakukan frenotomi atau menggunting bagian selaput yang mengganggu pergerakan lidah maupun bibir. (*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR