“Setelah matang, kita biarkan dingin di kulkas selama 12 jam. Begitu saja,” ujar James kepada Washington Post 25 Maret 2015.
Nasi yang lebih rendah kalori ini kemudian hanya perlu dipanaskan di dalam microwave untuk dikonsumsi.
Sains di baliknya mungkin membuat Moms heran, bagaimana mungkin metode ini bisa mengurangi kalori nasi hingga 50%?
Seperti yang diketahui, pati terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu pati tercerna (digestible starch) dan pati resistan (resistant starch).
Baca Juga : Aktif Berhubungan Intim Dapat Tingkatkan Kesehatan, 8 Hal Ini Misalnya
Pati tercerna adalah tipe yang dengan cepat dikelola oleh tubuh menjadi glukosa dan disimpan menjadi lemak bila tidak dibakar.
Sementara itu, pati resistan tidak dipecah menjadi glukosa dan melewati usus seperti serat sehingga memiliki kalori yang lebih rendah.
Nasi dan kentang pada awalnya mengandung banyak pati resistan.
Namun, cara memasak kita sering kali mengubah pati di dalam kentang dan nasi menjadi pati tercerna.
Nah, dalam penelitian-penelitian sebelumnya, para ahli menemukan bahwa nasi goreng dan nasi pilaf mengandung lebih banyak pati resistan daripada nasi yang dikukus atau direbus biasa.
Baca Juga : Ingin Membasmi Semut di Dinding Rumah? Gunakan Bahan Alami Ini!
Sebuah studi pada tahun 2014 juga menemukan bahwa mendinginkan pasta sebelum dipanaskan kembali dan dimakan juga meningkatkan kandungan pati resitan di dalamnya.
Berbekal pengetahuan tersebut, James dan pembimbingnya Pushparajah Thavarajah melakukan berbagai eksperimen untuk menurunkan kandungan kalori di dalam nasi.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Source | : | Kompas.com,Washington Post,Science Alert |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR