"Kebutuhan seksual yang terpenuhi akan membuat kesuburan tetap terjaga meski sudah berusia separuh baya."
Baca Juga : Dicemooh Karena Berpoligami, Nyatanya Keluarga Ustad Arifin Ilham Terlihat Rukun & Harmonis!
"Kesuburan tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi hormon dan mengatur metabolisme tubuh. Kesuburan berbanding lurus dengan kinerja hormon dan akan membuat pria semakin sehat," jelas Lummaa.
Yah, sayangnya, dampak kesehatan baik ini tentu saja tidak dirasakan sang istri juga.
Meski beberapa studi mengatakan bahwa poligami dapat berdampak baik bagi sang istri juga, tetapi lebih banyak berkata sebaliknya.
Banyak studi yang menunjukkan bahwa istri yang dipoligami akan merasa stres serta depresi karena perasaan cemburu.
Seorang profesor bernama Martha Bailer dan Bita Amani dari Queen's University menyebutkan bahwa istri dan anak akan menjadi korban ketika sang suami berpoligami,
Ketika seorang istri depresi dan stres, maka pola asuhnya juga akan kacau.
Anak dari keluarga yang berpoligami, menurut penelitian, berisiko mengalami trauma dan dikucilkan oleh teman-temannya dan akan lebih sulit dikontrol karena perhatian ayah mereka yang berkurang.
“Inti dari penelitian ini mengemukakan bahwa kemungkinan para pria poligami dapat lebih panjang umur hanya jika ia bisa memperhatikan dan memperlakukan semua istri dan anaknya dengan adil,” ujar Wilson, seorang antropolog dari Cornell University di Ithaca, New York.
Baca Juga : Kisah Sekte Poligami FLDS, Pemimpinnya Warren Jeffs Punya 79 Istri dan 10 Ribu Pengikut!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube,Tribun Timur,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR