Nakita.id - Pesawat Lion Air JT 610 yang mengangkut 189 orang jatuh di perairan Karawang kemarin Senin (29/10) pagi.
Hingga saat ini penyebab jatuhnya pesawat Lion Air yang membawa ratusan nyawa itu pun masih dalam proses penyelidikan.
Melansir dari akun instagram @makassar_iinfo, seorang saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian menceritakan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Baca Juga : Akhirnya Maia Estianty Nikah, Virnie Ismail Bocorkan Momen Irwan Mussry Tunjukkan Keseriusan!
Kapten Tugboat AS Jaya II, Rahmat Slamet adalah salah satu saksi mata yang pertama kali melihat pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang.
Saat itu kapalnya sedang melintas dan berjarak sekitar 1,3 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Rahmat Slamet dan awak kapal lainnya pun melihat pesawat Lion Air JT 610 sudah jatuh di perairan Karawang.
Tak berselang lama dari pesawat jatuh ke air, Rahmat dan kru kapal mendengar ada suara ledakan.
Pesawat Lion Air JT 610 itu meledak dalam posisi sudah jatuh ke dalam air.
Begitu mendengar suara ledakan pesawat Lion Air JT 610 itu kapal Rahmat Slamet langsung mendekat ke lokasi kejadian.
Baca Juga : Maia Estianty dan Irwan Mussry Menikah di Tokyo, Ternyata Ahmad Dhani Mak Comblangnya!
View this post on Instagram
Ia pun sempat mengamankan beberapa barang penumpang Lion Air JT 610 dan merekam suasana sekitar kejadian beberapa saat setelah pesawat meledak.
Rahmat merekam serpihan bagian pesawat dan barang-barang penumpang yang mengambang di lautan.
Beberapa barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 berhasil ia amankan di kapalnya.
Terlihat ada beberapa tas, dompet hingga sepatu anak kecil yang merupakan penumpang Lion Air JT 610.
"Sepatu adik kecil, tas dan dompet atas nama Gracia," katanya dalam video.
Kemudian ia memperlihatkan sekumpulan serpihan dan barang-barang penumpang yang mengambang di air.
Berdasarkan penuturannya, gambar yang ia rekam itu adalah potongan daging, kulit dan lemak manusia.
Baca Juga : Lion Air JT610 Jatuh, Pengusaha Kue Oleh-oleh Terkenal di Pangkal Pinang Jadi Korban
"Lihat ini daging semua ini, ini kulit manusia semua ini, gila, ini lemak semua ini," ucapnya.
Tak hanya itu, Rahmat juga mengaku melihat ada usus manusia yang melintas bersamaan dengan daging, kulit dan lemak.
Seolah ledakan pesawat di dalam air sudah menghancurkan beberapa bagian tubuh manusia.
"Lihat lemaknya saja, tebal banget yang coklat-coklat ini lemak manusia, kulit daging semua, usus (manusia) itu," tambahnya.
Teman Rahmat yang berada di satu kapal yang sama juga membagikan video hasil rekamannya.
Dalam video teman Rahmat juga memberi tahu jika kotoran yang mengambang di lautan itu adalah bagian serpihan pesawat yang sudah jadi satu dengan daging manusia.
Ia juga mengatakan bau di sekitar lokasi kejadian mulai pekat setelah pesawat meledak dan banyak daging manusia berceceran.
Baca Juga : Kisah Cinta Pramugari Lion Air JT 610 yang Jatuh, Kekasih Berharap Mery Yulyanda Datang Lamaran!
"Ini bagian serpihan pesawat yang meledak, posisinya udah jadi satu sama daging manusia, baunya juga udah pekat..," ujar teman Rahmat.
Mereka pun sempat menyebut nama Tuhan seraya mengatakan kondisi setelah pesawat jatuh begitu hancur.
Warganet yang melihat video dan pengakuan kedua saksi mata di sekitar lokasi setelah beberapa saat kejadian pun ikut merasa miris dan tak tega.
Terlebih ditemukan satu seragam parmugari Lion Air yang masih utuh tapi belum diketahui pemiliknya.
"Ya Tuhan... ngeriii bgt gak bisa bayangin bisa sehancur itu," kata @iputris.
"Innalillahiwainnailaihirojiun merinding denger bapak nya daging daging manusia betapa dahsyat nya ledakan di dalam air ya allah ya rabb," ujar @murniwijaya23.
"Ya ALLAH , ada baju Pramugari nya juga di salah satu barang2 yg di temukan ,,,, masih keliatan utuh itu baju nya , orangnya kemana Astagfirullah ,,,,," kata @vheeya_0101st_hse.
"Merinding denger bapaknya ngomong itu yg berceceran dilaut katanya daging usus berarti smua penumpangnya," ujar @illilovely.
"Ya Allah :'( saya kira itu serpihan pesawat.. ternyata itu bagian dr organ manusia," kata @sitimina19.
Source | : | |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR