Nakita.id - Tampaknya kekerasan anak-anak di bawah umur masih marak terjadi di Indonesia.
Baru-baru ini tim relawan Istana Komunitas Sehat Jiwa (KSJ) Cianjur membebaskan seorang anak laki-laki berinisial Af dari tempatnya dikurung pada Sabtu (27/10) kemarin.
Af yang berusia 12 tahun telah dikurung selama dua tahun di kamar gelap di daerah Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga : Kisah Junko Furuta, Gadis SMA yang Dirundung dan Disiksa 44 Hari, Hingga Dibunuh Secara Keji!
Pintu besi tempat bocah ini dikurung pun diikat dan terbuat dari besi.
Awal mula dikurung Af adalah karena dirinya diduga mengalami gangguan mental.
Keluarganya mengatakan bahwa Af sejak bayi hingga 10 tahun sering kejang-kejang, lalu sejak sering mengamuk akhirnya ia dikurung di bangunan tak terpakai.
Ruangan tempatnya dikurung dipasangi teralis besi oleh keluarganya.
Melansir laman Tribun Jabar, keluarga terpaksa melakukan hal itu untuk mengurangi aktivitas Af karena sikap dan perilakunya berbeda dari anak seusianya yang lain.
Selama ini perilaku Af memang terlalu aktif bahkan bocah laki-laki ini dianggap sering mengamuk.
Sedangkan di dalam ruangan sangat gelap tanpa adanya penerangan.
Bahkan lantainya masih pasir dan tanah, bukan keramik atau bata.
Karena Af sering tidak mengenakan busana, tubuhnya kotor dengan pasir dan tanah yang menempel.
Baca Juga : Kejam! Balita Kembar Dikurung Dalam Kandang dan Digembok Rantai Oleh Orangtuanya Sendiri
Penasihat dan Pelindung KSJ Cianjur, Iwan Mustofa, mengatakan bahwa Af sempat dirawat oleh kakeknya karena sang ibu bekerja sebagai imigran.
Sedangkan sang ayah sudah pergi ke Cianjur Selatan setelah bercerai.
Namun sayang, tak lama kakeknya meninggal dunia sehingga tidak ada keluarga yang bisa mengurus Af hingga akhirnya bocah itu dikurung.
"Informasinya seperti itu, setelah kakeknya meninggal tidak ada lagi yang bisa mengurus karena terlalu aktif. Makanya dipasung," tutur Iwan di Istana KSJ, Senin (29/10).
Irwan melanjutkan selama ini pihak keluarga dan warga sekitar tak berani mengeluarkan Af dari kurungan karena takut disalahkan sang ayah.
Saat dibebaskan kondisi Af terlihat memprihatinkan.
Kakinya tertekuk karena selama dua tahun diduga selalu duduk dengan kaki menyamping.
"Kondisi saat dievakuasi dia telanjang, keluarga sampai mencari baju ke tetangganya. Kondisinya menyedihkan," sambung Iwan.
Setelah itu Af langsung dimandikan dan memakaikannya pakaian.
Baca Juga : Sempat Kritis Usai Dikurung Balok Es, Begini Kondisi terbaru Limbad
Pembebasan Af juga melibatkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cianjur, Iwan Rio Mustopa.
Awalnya ia sempat mendapat penolakan dari warga.
"Saya bersama relawan datang ke lokasi, mendapat penolakan. Tapi saat itu kami bertekad bagaimanapun kuatnya penolakan masyarakat harus dibawa untuk membawa Af," ujar Iwan.
Selama dikurung, Af sering mencakar dinding dan lantai tanah.
Hal ini diketahui dari ujung jari bocah itu yang terlihat tebal, begitu juga dengan dengkul serta kulit di kedua kakinya.
Keluarga pun jarang berinteraksi dengan Af, mereka hanya memberinya makan.
Saat ini Af sudah dirawat di Istana KSJ, dan ia juga terlihat lebih atraktif serta bisa beradaptasi.
Pengelola Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Istana KSJ, Nurhamid Karnaatmaja (55) mengatakan dalam dua hari terakhir kondisi kesehatan dan mental Af membaik.
Baca Juga : Seorang Anak Dikurung dalam Ruangan Gelap Selama 7 Tahun, Nasibnya Kini Mengharukan
"Sudah berkumpul dengan relawan, bisa minta makan dan hidup lebih layak. Selama di dalam ruangan gelap Af makan, buang air besar dan kecil di ruangan yang sama.
Alhamdulillah anak ini akan kami bawa ke RS Marzoeki Mahdi di Bogor untuk mendapat penanganan medis," lanjut Iwan.(*)
Tampil Percaya Diri di Tiap Momen, Fres & Natural EDT Gandeng El Rumi Hadirkan Wangi Segar dan Tahan Lama
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR