Tabloid-Nakita.com - Ketika baru melahirkan, hal terakhir yang Mama pikirkan pastilah: kapan punya anak lagi. Tetapi yang perlu Mama ketahui, Mama akan segera menjadi subur lagi tanpa Mama sadari. Sehingga, Mama perlu tahu kapan harus memakai alat kontrasepsi lagi setelah melahirkan.
Pada dasarnya hal itu tergantung pada bagaimana Mama memberi makan si bayi. Mama akan segera mendapat menstruasi lagi sekitar enam minggu hingga tiba blan setelah bayi lahir, jika Mama memberikannya susu formula, atau menggabungkan ASI dan susu formula.
Mama memasuki masa subur dua minggu sebelum mengalami menstruasi. Jadi, meskipun belum siap berhubungan intim lagi, Mama harus mulai menggunakan kontrasepsi sejak tiga minggu sampai empat minggu setelah bayi lahir.
Nah, jika Mama menyusui secara eksklusif, dan belum mulai memberikan makanan padat atau susu formula, Mama tak perlu khawatir kapan harus memakai kontrasepsi setelah melahirkan. Sebab, siklus menstruasi Mama belum akan mulai lagi sampai Mama mengurangi jadwal menyusui, atau berhenti menyusui sama sekali. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa ibu menyusui (ASI eksklusif) sebetulnya sudah melakukan KB alami.
Meskipun begitu, Mama masih dalam kondisi subur sehingga lebih aman kalau memakai kontrasepsi. Mama bisa memilih kontrasepsi jenis apa saja. Kontrasepsi hormonal digunakan bila Mama sudah menyapih bayi karena alat KB ini dapat berpengaruh menghentikan produksi ASI. Jadi jika Mama berniat memberikan ASI eksklusif 6 bulan, boleh menggunakan kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi ASI seperti KB suntik, spiral, atau pil tertentu yang tidak mengganggu produksi ASI.
Ada pun penggunaan spiral disarankan usai masa nifas selesai, mengingat sebelum itu, rahim masih besar dan sedang dalam proses mengecil ke ukuran sebelum hamil. Dikhawatirkan, kondisi itu berpengaruh pada posisi spiral yang tidak tepat, bergeser, atau bahkan mungkin terlepas keluar dari dalam rahim.
Jadi, Mama sudah tahu ya, kapan harus pakai alat KB lagi setelah melahirkan. Jangan sampai terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, lho, Mam!
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR