Nakita.id - Sebuah video yang memperlihatkan penumpang maskapai Sriwijaya Air menolak terbang viral di media sosial.
Saat itu pesawat Sriwijaya Air hendak terbang dari Bengkulu menuju Jakarta pada Senin (5/11/2018) kemarin.
Amir Zidane, salah satu penumpang Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ091 yang membagikan video tersebut pun menceritakan kronologinya di Facebook.
Baca Juga : Di Hadapan Keluarga Korban Lion Air JT 610, Tangis Kabasarnas Pecah: Saya Tidak Akan Menyerah!
Baca Juga : Blush On Lokal Mulai 6 Ribu Rupiah, Cocok Untuk Makeup Natural
Amir Zidane mengatakan para penumpang Sriwijaya Air menolak terbang karena pesawat berbau durian yang sangat pekat kala AC sedang mati.
Ia pun sempat komplain kepada salah satu pramugari, tapi ia hanya diberi secarik kertas untuk menuliskan keluhannya.
Karena merasa tak dihiraukan, Amir pun memberanikan diri protes kepada salah satu petugas pesawat yang berbincang dengan pramugari tadi.
Petugas itu pun sempat menyakinkan Amir bahwa pesawat aman untuk terbang dan bau durian akan hilang ketika sudah terbang di atas.
Baca Juga : Rahasia Rambut Sehat nan Berkilau Titi Kamal, Lakukan Langkah Ini!
Amir masih berusaha protes lantaran bau durian sangat pekat dan mereka akan terbang selama 1 jam menuju Jakarta.
Di sisi lain, ia teringat kecelakaan pesawat Mandala Airline 91 tahun 2005 yang diduga menganggut durian terlalu banyak.
Baca Juga : Gelar Pengajian untuk Deryl Fida Korban Lion Air JT610, Keluarga Justru Alami Hal Janggal!
Baca Juga : Step Skincare Korea Biar Wajah Tetap Sehat dan Glowing Natural
Kemudian Amir bertanya pada semua penumpang memilih tetap terbang dengan bau durian atau meminta turun agar masalah bau durian terselesaikan dahulu.
Rupanya semua penumpang Sriwijaya Air meminta turun karena tak tahan dengan bau durian dan takut terjadi sesuatu.
Tetapi, petuga maskapai tersebut tetap berusaha meyakinkan Amir dan penumpang lainnya bahwa pesawat akan terbang dengan aman.
Berdasarkan keterangan Amir, petuga itu juga mengatakan pesawat menganggut sebanyak 3 ton durian.
"Akhirnya sy dan team maksa turun dari pswt,dan di ikuti oleh penumpang lain. Sampai di bawah sy sedikit bersitegang dng petugas. Bahkan teman2 hampir bentrok fisik dng mereka. Sy tetep ngotot utk gak mau terbang kecuali duren duren yg 3 ton itu di turunkan. Ngototnya sy di dukung oleh seluruh penumpang," salah satu potongan kritikan Amir di Facebook.
Baca Juga : Masa Kecil Irwan Mussry Suami Maia Estianty, Merasa Aneh dan Beda Dengan Anak Lainnya!
Sesampainya Amir di Jakarta, ia sempat bertemu lagi dengan pramugari maskapainya di bandara.
Menurut ceritanya pramugari itu sempat meminta maaf dan mengakui kalau kapten pilot Sriwijaya Air juga sempat memberikan warning akan durian tersebut.
"Saat sy keluar dari terminal, sy kembali bertemu dng pramugari yg di pesawat tadi.
kita ngobrol
Pramugari : " Pak...mohon maaf kejadian tadi ya...kita ga bisa berbuat apa2. Asal Bpk tau...Kapt pilot sudah memberi warning akan ada masalah dng duren2 itu, jumlahnya sangat banyak, dan packagingnya jelek," tulis Amir Zidane.
Amir pun bertanya-tanya dalang yang mengizinkan pesawat Sriwijaya Air terbang dalam kondisi membawa durian yang cukup banyak.
Baca Juga : Firasat Sahabat dan Keluarga Sebelum Pretty Asmara Meninggal Dunia
Melansir dari Kompas.com, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Retri Maya membenarkan adanya kejadian penumpang menolak terbang.
Namun, pihaknya membantah jika berat total durian yang diangkut pesawat itu mencapai 3 ton.
Ia mengatakan angka 3 ton itu total berat bagasi pesawat, durian sekaligus barang-barang penumpang.
"Perlu diketahui bahwa kurang lebih 3 ton adalah jumlah total berat bagasi dan kargo di mana di dalamnya ada durian tersebut. Dan angka itu juga masih jauh dari kapasitas MTOW (maksimum untuk melakukan take off dan landing)," kata Maya.
Maya juga menjelaskan bahwa pesawat yang menganggut durian juga tak melanggar aturan penerbangan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 3 Trik Ampuh Bikin Moms Tak Betah Duduk Lama
"Menganggkut durian dalam penerbangan itu merupakan hal yang biasa dilakukan oleh setiap maskapai sejauh dikemas dengan baik dan masuk ke dalam kargo sesuai dengan SOP," ujarnya.
Pihaknya juga memastikan Sriwijaya Air dalam setiap penerbangannya faktor keselamatan dan keamanan menjadi aspek yang sangat diperhatikan.
"Sesuai arahan dan kebijakan perusahaan, Sriwijaya Air tidak akan menerbangkan pesawat, apabila pesawat tersebut tidak layak dan membahayakan seluruh penumpang dan kru,” ucap dia.(*)
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR