Nakita.id - Moms, kanker adalah penyakit yang tak pandang bulu.
Pria dan wanita berisiko sama menjadi korban keganasan sel kanker. Hal yang sama terjadi pada kanker kulit.
Peluang terjangkit penyakit ini adalah 17,2 per 100 ribu pada pria dan 17,3 per 100 ribu pada wanita.
Baca Juga : Manfaat Bawang Putih Panggang, Cegah Sakit Jantung Hingga Kanker
Sejak 1970, rata-rata kematian pria karena melanoma meningkat 185 persen, sedangkan pada wanita hanya 55 persen.
Sehingga diprediksi rata-rata kematian pada pria akan bertambah, sedangkan pada wanita cenderung stabil.
Riset terbaru menyatakan, pria berisiko 70 persen lebih besar meninggal akibat malignant melanoma atau kanker kulit ganas dibanding wanita.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tinggi Badan Seseorang Memengaruhi Risiko Kanker
Angka ini berdasarkan data yang diperoleh Cancer Research UK pada 2011.
Data menunjukkan, pria yang meninggal akibat malignant melanoma mencatat prevalensi 3,4 per 100 ribu, sedangkan pada wanita adalah 2 per 100 ribu.
Hal ini mengindikasikan dari 6.200 pria yang didiagnosis melanoma, sekitar 1.300 akan meninggal karena penyakit tersebut.
Sedangkan pada wanita hanya terjadi pada 900 orang dari 6.600 yang terdiagnosa tiap tahunnya.
Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Mitos dan fakta Soal Makanan dan Berat Badan
Para ahli kulit dari Cancer Research UK menyatakan, perbedaan tingkat kematian di antara pria dan wanita mungkin disebabkan karena kaum pria cenderung terlambat didiagnosa pada saat melanoma sudah memasuki stadium lanjut.
Akan tetapi, ada kemungkinan alasan biologis dibalik fenomena ini.
Sedangkan dalam penelitian terbaru yang dipresentasikan pada Konferensi Kanker NCRI 2018 di Inggris, Malignant melanoma juga dianggap sebagai jenis kanker kulit yang paling serius.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Inilah 5 Obat Alami untuk Mengatasi Maag!
Angka diatas berubah, diperkirakan menyebabkan lebih dari 9.000 kematian per tahun di Amerika Serikat.
Menurut perkiraan oleh Skin Fondation di Amerika, hampir 6.000 orang meninggal adalah laki-laki.
Seperti yang kita ketahui, risiko melanoma meningkat ketika seseorang terkena radiasi ultraviolet dari matahari atau dari fasilitas penyamakan.
Ini terutama berlaku untuk individu berkulit putih dan jenis kulit sensitif matahari lainnya.
Baca Juga : Agar Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam, Hindari 5 Hal Ini
"Meskipun upaya kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran melanoma dan mendorong perilaku cerdas matahari, insiden melanoma telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir," kata Dr Dorothy Yang, seorang dokter di Rumah Sakit Royal Free London di London.
Untuk melihat bagaimana tren berubah seiring waktu, para peneliti memeriksa tingkat kematian melanoma dari beberapa negara antara tahun 1985 dan 2015.
Mereka mengadopsi fokus pada perbedaan gender sambil memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia.
Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Lakukan Ini Untuk Meredakan Morning Sickness
Hasilnya menunjukkan tingkat kematian laki-laki lebih tinggi daripada tingkat kematian perempuan di semua daerah yang termasuk dalam penelitian.
Tingkat kematian kanker kulit untuk pria telah meningkat setidaknya 50 persen di delapan negara.
Di Irlandia dan Kroasia, angka itu tampaknya telah berlipat ganda selama rentang waktu tiga dekade.
Di Australia, hampir enam dari setiap 100.000 pria meninggal akibat melanoma dari 2013 hingga 2015.
Sementara Amerika Serikat tidak termasuk dalam studi khusus ini, Pusat Pengendalian Penyakit mencatat kenaikan 25 persen dalam tingkat kematian melanoma laki-laki.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Ini Cara Merawat Jantung Anak Agar Tetap Sehat Menurut Dokter!
Langkah selanjutnya adalah melakukan lebih banyak penelitian dan mencari tahu mengapa ini terjadi.
Sampai sekarang, peneliti menduga bahwa pria tidak cukup melindungi diri dari matahari.
"Ada bukti yang menunjukkan bahwa pria cenderung tidak melindungi diri dari matahari atau terlibat dengan kampanye kesadaran dan pencegahan melanoma," kata Dr. Yang.
"Ada juga pekerjaan yang sedang berlangsung mencari faktor biologis yang mendasari perbedaan tingkat kematian antara pria dan wanita."
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Anak Terlalu Banyak Mimum Susu Berisiko Idap Penyakit Ini!
Menerapkan tabir surya adalah nasihat yang sering diulang karena suatu alasan. Tidak hanya itu penting untuk digunakan sebelum menuju luar ruangan, tetapi bahkan metode aplikasi membuat perbedaan dalam cara melindungi kita.
Seperti disebutkan sebelumnya, individu berkulit putih mungkin perlu mengambil tindakan ekstra karena kerentanan mereka yang meningkat terhadap kerusakan UV.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini, para ahli merekomendasikan mengenakan topi, mengenakan pakaian pelindung, dan mencari sumber naungan sebagai langkah tambahan untuk dipertimbangkan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR