Sebelumnya BMKG menilai, hujan es yang terjadi di Jakarta pada Kamis ini sebagai fenomena alamiah yang biasa terjadi.
Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, fenomena hujan es biasanya banyak terjadi pada masa pancaroba.
"Kejadian hujan lebat/es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," kata Hary melalui keterangan tertulis.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Tips Mencegah Anak Sakit di Musim Hujan
Hary menyampaikan, ada beberapa indikasi terjadinya hujan lebat atau es disertai petir dan angin kencang pada hari ini.
Satu hari sebelumnya, kata Hary, udara pada malam hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Udara yang terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat, ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
Baca Juga : Humas BNPB Sutopo Unggah Video Dirinya Jalani Pengobatan Kanker Paru, Banjir Doa Warganet
Mulai pukul 10.00 pagi, terlihat tumbuh awan cumulus (awan putih berlapis-lapis).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR