Tak disangka, anak-anak di sana ternyata sangat antusias melihat buku yang dibawa dan akhirnya berebutan sampai menangis.
"Duh saya sampai merasa bersalah sekali karena bawa buku nggak terlalu banyak.
Akhirnya saya mencoba mengajarkan bahwa kita harus berbagi sama orang lain, saya bilang sama anak-anak itu: 'buku ini memang cuma sedikit, tetapi kalian bisa baca sama-sama. Setalah kamu selesai membaca, kamu pinjemin ke teman yang lain lalu tukeran buku cerita begitu caranya.
Ibu inginnya membawa se toko buku kesini tapi kemampuan ibu enggak sebesar itu jadi ibu hanya bawa buku sedikit, jadi ibu ingin dengan buku yang sedikit ini bisa dibaca kalian semua bergantian ya kubilang gitu", ujarnya.
Akhirnya, anak-anak yang Mini temui pun bersedia duduk sama-sama bahkan ada yang membaca satu buku berdua bahkan bertiga.
"Saya juga bilang sama anak yang disitu paling besar 'coba kamu bacakan cerita buat adiknya yang belum bisa baca bagaimana ceritanya' akhirnya dengan memberitahu yang baik, mereka tau bagaimana cara berbagi," sambung Mini.
Cerita tersebut mengetuk hati Mini, bahwa anak Indonesia sebenarnya memiliki minat baca yang tinggi namun jumlah buku yang terbatas membuat banyak anak hanya bisa menganggap buku benda mewah yang langka untuk didapat.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Jangan Sepelekan, Ini Dampak Psikologis Si Kecil Jika Bonding Tak Terjalin Baik
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR