2. Usia 2 tahun
Pada usia ini emosionalnya naik turun. Tantangan sebagai orangtua sebaiknya mulai semakin memahami dan mengenal mengenai perasaannya.
Baca Juga : REVIEW AKHIR TAHUN: Jadi Orangtua Tegar, Deretan Artis Berjuang Mendampingi Anaknya yang Sakit Pada 2018
Perilaku khas:
- Si Kecil terus-menerus melakukan eksperimen dan 'menguji' lingkungannya untuk mendapat reaksi dari orang lain: "Apa yang akan terjadi jika saya menolak memakai sepatu?"
- Dia memiliki kesulitan untuk memahami dan mengomunikasikan yang terjadi di lingkungannya.
- Si Kecil akan mencoba perilaku khas berupa tantrum ketika ia tidak akan mendapatkan semua yang diinginkan.
Strategi disiplin terbaik:
- Minimalkan 'perebutan kekuasaan' atau sama-sama ingin menang sendiri antara Moms dan si Kecil.
Nyatakan harapan Moms dengan jelas, tanpa berteriak.
Baca Juga : Suara yang Berubah Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Paru-paru, Ketahui Ciri Lainnya!- Tawarkan pilihan sederhana dan jangan mengabaikan pilihannya.
Bila perlu, beri dia insentif dan dorongan untuk bekerja sama mengomunikasikan yang terjadi.
- Pada usia sekitar 2 1/2 tahun, dia akan mulai mengembangkan empati sehingga sebaiknya Moms menekankan aspek tersebut dalam upaya mendisiplinkan.
- Tangani tantrum dengan hati-hati, jangan asal dituruti. Abaikan amukan yang parah namun jangan menyerah, tetap dekat dengan Si Kecil sampai berhenti.
Kemudian arahkan anak ke arah perilaku positif.
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR