"Di sini tsunami jangan ke sini, jangan deket-deket pantai," begitu bunyi telepon yang langsung terputus.
Baca Juga : Ketegarannya Dapat Pujian, Saudara Kembar Beberkan Ifan Seventeen Tak Kuat Ditinggal Sendirian!
Ia pun mendapatkan telepon yang kedua dari sang kakak, "Di sini tsunami, kalian cari tempat tinggi ke arah gunung, selamatkan diri kalian, jangan pikirin kami di sini."
Safrina yang mendapat kabar buruk tersebut langsung menangis histeris dan kebingungan mencari tempat tinggi.
Mereka akhirnya berhenti di tempat yang dinilai cukup tinggi, berjejer dengan rumah warga.
Baca Juga : Nekat Jual Ginjal Demi Beli iPhone, Nasib Pria Ini Justru Berakhir Tragis
Namun, ketika ditanya apakah benar terjadi tsunami, warga setempat justru mengatakan kabar tersebut adalah hoax.
Sesaat setelahnya, ia melihat kerumunan ramai yang memperlihatkan motor ngebut, ibu-ibu berdaster menggendong anak, dan banyak mobil pick up yang ditumpangi banyak orang.
"Tsunami tsunami!" teriak mereka.
Safrina pun gemetar membayangkan 13 orang anggota keluarganya terhempas ombak tsunami dan tersapu air laut.
Ia pun kembali mendapatkan telepon yang lagi-lagi menyuruhnya agar menyelamatkan diri.
Yang membuat hatinya semakin hancur adalah latar suara yang memperdengarkan suara gemuruh dan tangisan bercampur doa.
Baca Juga : Diancam Akan Dituntut Dyrga Dadali, Anji Manji Beri Penjelasan dan Mengaku Siap Melawan!
Source | : | |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR