Untuk mendapatkan pelanggan yang mau merogoh kocek dalam-dalam supaya bisa kencan dengan artis, mucikari beriklan dengan menggunakan kemudahan yang disediakan internet.
Dilansir dari situs Research Michigan State University (MSU), pergeseran prostitusi ke dunia online semakin membebaskan mucikari untuk ‘berdagang’.
Setelah mewawancarai 71 mucikari di Atlanta dan Chicago, Amerika Serikat, hasilnya para mucikari zaman sekarang memang terlindungi oleh fitur-fitur dunia maya.
Baca Juga : Cara Menghilangkan Jerawat di Dada dengan Cepat, Gunakan 7 Langkah Ini
Mereka bisa menghindari kepolisian dengan menggunakan media sosial, situs-situs tersembunyi, aplikasi, bahkan memasang iklan tersembunyi di situs mainstream.
Para mucikari, berdasarkan riset yang dilakukan kriminolog, mengadaptasi strategi penjualan secara online untuk meraup keuntungan besar.
"Kami menemukan mucikari memanfaatkan teknologi serta situs-situs yang membuat mereka bisa menyembunyikan identitas," jelas Kepala Fakultas Kriminologi MSU, Mary Finn.
Teknologi telah mengubah pola industri prostitusi. Diperkirakan 80 persen transaksi seks kini dilakukan secara online.
Source | : | Tribun News,MSU.edu |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR