Sama halnya dengan anak lain, si kembar juga melewati fase bermain paralel. Fase ini merupakan saat penting bagi anak untuk mengenali diri dan orang lain, serta di mana anak akan menempatkan dirinya nanti dalam lingkungan.
Seiring anak tumbuh besar, pola bermain mereka akan berubah menjadi bermain kooperatif. Pada fase ini interaksi mereka lebih tampak, dan biasanya mulai terjadi pada usia 4 tahun.
Bermain tak lagi hanya memainkan barang, tetapi juga ragam permainan yang lebih kompleks, seperti bermain pura pura.
Boleh dibilang, titik peralihan dari kedua fase bermain ini adalah titik awal persahabatan sepanjang hidup si kembar.
BACA JUGA: Sedang Hamil dan Tetap Menyetir Mobil? Ini Rambu-rambunya, Moms!
Di sisi lain, salah satu isu besar dalam membesarkan anak kembar adalah kecenderungan kita untuk menyamakan semua hal untuk si kembar.
Saat mereka masih kecil memang terlihat lucu dan menggemaskan, tetapi jika sampai besar tetap demikian, anak akan kesulitan memunculkan identitas dirinya sendiri.
"Ya, meski kembar, tetap kita perlu melihat anak sebagai pribadi yang utuh, sehingga mereka bukanlah satu paket. Namun, anak kembar adalah pribadi berbeda yang punya keunikan sendiri," jelas Nadia.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR