Namun beberapa kasus menunjukan bahwa tongue tie berkaitan dengan faktor genetik.
Sekitar 4% anak dilahirkan dengan kondisi ini, tetapi sayangnya hanya beberapa persen saja yang terdiagnosis.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Inggris, Negara Pertama Angkat Menteri Pencegahan Bunuh Diri
Menurut penjelasan Koordinator Pelatihan Manajemen Laktasi Perinesia (Persatuan Perinatal Indonesia), dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC, tongue tie atau ankyloglossia merupakan adanya selaput atau frenum di bawah lidah yang mengganggu pergerakan lidah.
Selaput yang terdapat pada lidah membuat kesulitan pergerakan pada lidah atau seperti terikat.
Sedangkan pada lip tie, selaput terdapat di bawah bibir rahang atas maupun di atas bibir rahang bawah yang mengganggu pergerakan bibir.
Bayi bisa mengalami salah satu masalah ini, atau keduanya, yaitu memiliki tongue tie dan lip tie.
Baca Juga : Anak Pertamanya Lahir, Keenan Pearce Umumkan dengan Cara Haru
"Kondisi itu bisa membuat bayi sulit menyusui, perlekatannya ke payudara enggak bagus, hingga saat menyusui rasanya enggak kenyang-kenyang," jelas dokter yang akrab disapa Rini, seperti dikutip dari Kompas.com.
Bila dibiarkan terus menurus tanpa diatangani, kondisi ini akan berdampak pada Moms dan Si Kecil.
Tak hanya berdampak pada kesehatan, masalah ini juga bisa membuat Moms dan Si Kecil mengalami gangguan lain.
Selain membuat bayi tidak nyaman saat menyusui, masalah ini juga sekaligus bisa membuat puting Moms lecet hingga infeksi.
Source | : | Kompas.com,Instagram,mom junction |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR