Tabloid-Nakita.com - Pernahkah terpikir bahwa gaya pengasuhan orangtua bisa membuat anak sakit? Inilah yang ingin diketahui para peneliti, apakah cara orangtua berhubungan dengan anak memengaruhi kesehatan mental dan emosional anak.
Dari beberapa studi, peneliti membandingkan dampak lima gaya pengasuhan orangtua terhadap kesehatan anak, dan hasilnya begini:
Baca: Pola Asuh Ini Bikin Anak Punya Banyak Teman
1. Orangtua yang jarang mengawasi anak, anak-anaknya disebutkan kerap mengalami tingkat peradangan yang lebih tinggi dan respons sistem kekebalan yang terlalu aktif. Dua hal tersebut merupakan faktor risiko untuk kondisi tertentu seperti penyakit kardiovaskular, sehingga masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah anak-anak memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami penyakit yang sama.
Orangtua dengan pengawasan yang rendah terhadap anak juga mengaku jarang mengecek apakah anak pulang ke rumah pada waktunya, dan tidak memberitahu anak ke mana mereka (orangtua) pergi.
Baca: Pola Asuh Tepat untuk Si Aktif yang Selalu Ingin Tahu
"Inilah orangtua yang tidak tahu di mana anak-anaknya sedang berada, dan apa yang mereka lakukan," kata Nick Allen, profesor bidang psikologi di University of Oregon, dan penulis penelitian ini. "Mereka mungkin mendorong anak untuk lebih mandiri meskipun anak belum sepenuhnya siap, padahal itu bisa membuat anak stres."
2. Pola asuh yang ekstrim, seperti menyakiti (mental atau fisik) dan menelantarkan, telah dipelajari secara lebih ekstensif dampaknya terhadap kesehatan anak. Namun Dr. Allen mengatakan bahwa timnya lebih mengamati perbedaan dalam lingkungan emosional dari keluarga dalam kisaran yang normal untuk melihat pengaruhnya.
Baca: Pola Asuh Ini Dapat Mengatasi Anak yang Cengeng
3. Ibu yang memiliki perilaku yang agresif bisa mengubah perkembangan otak remaja di area yang berhubungan dengan berpikir, membuat perencanaan, dan menanggapi penghargaan. Ini merupakan hasil penelitian Dr. Allen yang dilakukan berdasarkan pemetaan MRI selama 9 tahun terhadap 166 remaja. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLOS One awal tahun 2016.
"Kami belum tahu persis efek apa yang terjadi dengan perubahan perkembangan otak. Tapi kami tahu dari studi lain bahwa perubahan seperti ini sering dihubungkan dengan risiko masalah-masalah kesehatan mental," kata Dr. Allen.
Baca: Penting! Pola Asuh Agar Anak Mampu Bermain Sesuai Usianya
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR