Janin Bisa Menangis di Dalam Kandungan, Benarkah?

By Gisela Niken, Senin, 16 Januari 2017 | 23:00 WIB
Bisakah janin menangis dalam kandungan? (Gisela Niken)

Nakita.id – Tangisan pertama bayi mungkin terjadi pada saat ia lahir. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa terlihat janin menangis dalam kandungan. Professor Brian Francis dari Lancaster University mengungkapkan ia dan timnya mengamati janin sehat pada usia kehamilan 20 minggu hingga 30 minggu kehamilan. Peneliti menemukan pergerakan wajah janin menjadi semakin kompleks dari waktu ke waktu.

Janin pada usia kehamilan 24 minggu terlihat mampu menggerakkan satu otot di wajah seperti membuka mulut dan merenggangkan bibir sedikit. Pergerakan ini semakin berkembang pada usia 35 minggu di mana janin mampu menggabungkan berbagai gerakan otot pada wajahnya misalnya menurunkan alis mata dan memperdalam alur garis senyum. Gerakan-gerakan ini bisa membantu mengenali ekspresi dan semakin kompleks.

Baca juga: Apakah bayi bernapas di dalam rahim?

“Yang luar biasa dari penelitian ini ialah menunjukkan bahwa pada janin sehat ada perkembangan gerakan wajah. Mulai dari sederhana menjadi semakin kompleks sehingga memersiapkan janin untuk kehidupan setelah kelahiran,” tambahnya. Selain gerakan, janin juga belajar untuk mengekspresikan sesuatu seperti menangis diam-diam.

Dalam sebuah video USG pada trimester ketiga menunjukkan bahwa ada suara dengan desibel rendah yang muncul. Tidak hanya itu, janin juga menunjukkan tanda-tanda seperi orang menangis seperti membuka mulut, menekan lidah dan napas yang tidak teratur. Perilaku ini sama seperti dengan perilaku yang umum dialami janin seperti tidur tenang, keadaan aktif, terjaga tenang dan terjaga aktif.

Baca juga: Pertumbuhan janin yang normal sesuai usia kehamilan

Sebuah laporan yang diterbitkan  Archive of Disease in Childhood menunjukkan janin yang menangis terjadi akibat efek dari konsumsu tembakau pada kehamilan. Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengamati respon janin trimester ketiga pada ibu yang merokok. Hasilnya, janin cenderung membuka mulut, mekenan lidah dan napas pendek-pendek. Janin terlihat mengencangkan dada dengan kepala bergetar.

Tidak hanya ekspresi janin menangis dalam kandungan, ada beberapa ekspresi yang terlihat pada pertumbuhan janin misalnya tertawa. Para peneliti juga melihat bahwa pola-pola gerakan ini menunjukkan adanya hubungan antara perkembangan otaknya dengan seluruh organ-organ tubuh. Kondisi ini sebagai bentuk persiapan bayi sebelum lahir.