4 Alasan Mengapa Anak Susah Diatur Saat Menginjak Usia 2 Tahun

By Gisela Niken, Rabu, 8 Februari 2017 | 10:32 WIB
Mengendalikan Emosi Si Kecil Tanpa Ikut Marah (Dini)

Nakita.id – Ibu mungkin melihat perubahan sikap si kecil saat peralihan dari bayi hingga masuk ke usia 2 tahun. Anak yang tadinya penurut dan manis bisa berubah jadi anak yang susah diatur. Ia bisa menjadi anak yang suka menendang, berteriak-teriak, dan menolak melakukan apa yang Ibu perintahkan. Lantas mengapa anak susah diatur?

Baca juga: Cara tepat menasihati anak agar jadi penurut

1. Anak ingin mencoba mandiri.

Kemampuan yang mulai berkembang seperti sudah lancar berjalan dan memegang objek di sekitarnya membuat anak ingin menjadi sosok yang mandiri. “Balita merasa harus memisahkan diri  dari orangtua agar bisa jadi sosok mandiri. Salah satunya dengan memberontak kepada orang ua,” ujar Ann LoFrumento, MD, dalam bukunya Understanding Your Toddler. Anak merasa ia bisa melakukan banyak hal sehingga wajar ia merasa ada hal-hal yang bisa ia kerjakan dan putuskan sendiri tanpa perlu campur tangan kita.

2. Mencari perhatian.

Anak bisa jadi susah diatur karena ingin mendapatkan perhatian. Si kecil memang belum bisa memahami bagaimana caranya untuk mengungkapkan emosinya. Misal, saat diminta mandi atau berpakaian, anak akan menjerit dan menolak tanpa alasan yang jelas. Untuk mengatasi kondisi ini, cobalah tetap tenang dan jelaskan pada anak bahwa Ibu tidak mengerti apa yang ia inginkan saat berteriak. Coba bantu anak mengekspresikan keinginannya dengan cara tepat, yaitu berbicara dengan jelas.

Baca juga: Jika anak hanya mau mendengarkan Papa saja

3. Ingin menunjukkan perasaan.

Dalam buku Play and Learn; Mendampingi Anak 0 – 4 tahun Belajar dan Bermain karangan dr. Meta Hanindita, SpA, anak pada dasarnya membutuhkan stimulasi untuk mengenali dan mengatur emosinya. Misalnya, ketika masih kenyang tapi diminta makan, anak yang belum memiliki kemampuan mengatur emosi cenderung akan marah dan berteriak. Ketelatenan Ibu untuk mencontohkan bagaimana mengungkapkan perasaan melalui kata-kata yang baik lambat laun akan ditiru anak. Ditambah lagi, anak yang cukup mendapatkan perhatian dan kasih sayang akan dengan mudah mengungkapkan apa yang ia rasakan pada orangtuanya. Ia percaya, orangtua adalah sosok yang dapat diandalkan.

Baca juga: Ini cara agar anak patuh pada orangtua

4. Ada perubahan yang terjadi.

American Academy of Pediatrics mengungkapkan, anak jadi susah diatur ketika terjadi perubahan pada rutinitasnya. Misal, saat lokasi tidurnya dipindah dari kamar orangua ke kamar sendiri.  Pada dirinya pasti muncul perasaan tertentu yang tidak bisa diungkapkan seputar Bisa jadi ia mengalami rasa takut yang tidak bisa diekspresikan hingga berujung pada rasa marah atau susah diatur. Maka, penting bagi Ibu untuk memantau anak saat ia mengalami suatu perubahan baik di luar maupun di dalam dirinya, berikut tingkat adaptasinya di masa transisi.