Nakita.id – Tak hanya mengalami perubahan fisik, selama hamil Ibu juga sangat mungkin mengalami masalah psikologis. Salah satu yang mungkin terjadi adalah sering merasa tidak mood atau biasa kita sebut dengan bad mood. Kenapa ya kondisi ini kerap terjadi pada Ibu hamil di awal kehamilan?
Pengaruh hormon kehamilan ternyata menjadi faktor kuat mengapa Ibu kerap mengalami perubahan mood. Di sisi lain, Ibu juga tetap beraktivitas seperti biasa misalnya Ibu yang bekerja juga tetap melakukan pekerjaan sehari-hari. Hal ini membuat Ibu merasa letih dan lelah. “Rasa lelah ini akan semakin terasa ketika mengalami stres tinggi sehingga memicu tubuh bereaksi seperti mual muntah. Hal ini membuat Ibu jadi merasa kurang antusias dengan kehamilannya,” ujar Anindita Budhi T, SPsi dalam tabloid Nakita Edisi 835.
Baca juga: Alasan tidak boleh emosi saat hamil
Meskipun perubahan mood ini sangat mungkin terjadi saat hamil, Ibu tetap perlu mewaspadai dampak negatif masalah psikologis terhadap janin. Suasana hati yang kurang baik akan memengaruhi detak jantung dan tekanan darah. Perubahan mood ini sangat berpotensi menimbulkan stres pada Ibu. Padahal, sudah banyak penelitian yang menunjukkan trauma dan stres saat hamil bisa berdampak buruk pada janin seperti memicu kelahiran prematur dan mengganggu perkembangan janin.
Baca juga: Trik menjaga emosi ibu hamil tetap stabil
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Pennsylvania mengungkapkan stres pada awal kehamilan akan berdampak jangka panjang pada perkembangan anak. Penelitian yang dilakukan pada 2015 ini menemukan bahwa stres pada trimester pertama akan berdampak pada janin yang kekurangan gizi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan perkembangan saraf seperti autisme dan ADHD. Trimester pertama merupakan waktu di mana organ penting janin sedang terbentuk.
Baca juga: Dampak jika ibu hamil tidak diperhatikan suami
Meskipun jadi sering bad mood saat hamil muda, Ibu perlu menjaga emosi dan perasaan. Kehamilan yang menyenangkan dan gembira juga baik untuk kesehatan Ibu dan janin. Ada beberapa hal yang bisa Ibu lakukan misalnya banyak bercerita dengan pasangan. Jangan sungkan untuk mengutarakan apa yang dirasakan dan minta pasangan untuk menyelesaikan penyebab stres yang kerap terjadi misalnya masalah pekerjaan rumah tangga. Tak lupa luangkan waktu sejenak untuk bersenang-senang misalnya berjalan-jalan. Istirahat yang cukup juga membantu memperbaiki masalah perubahan suasana hati.