Anak Laki-laki Kok Cenderung Terlambat Berbicara, Ya?

By Deonisia Arlinta, Selasa, 21 Februari 2017 | 23:15 WIB
Yang Perlu Mama Lakukan Agar Batita Cepat Bicara (Gisela Niken)

Nakita.id - Mama tentu memiliki pengalaman yang berbeda-beda saat menangani anak pertama dan anak kedua. Jika Mama merasa anak laki-laki lebih lambat berbicara daripada anak perempuan, hal tersebut sebenarnya wajar terjadi. Beberapa riset menunjukkan bahwa perempuan memang lebih cepat berbicara daripada laki-laki.

Hal ini diduga karena kadar hormon testosteron yang tinggi pada janin. Bayi laki-laki yang terpapar hormon tostesteron terlalu tinggi dalam janin membuatnya berpotensi dua kali lebih besar mengalami keterlambatan perkembangan bahasa.

“Sekitar 12% balita mengalami penundaan yang signifikan dalam perkembangan bahasa mereka. Selain itu, perkembangan bahasa juga bervariasi. Anak laki-laki umumnya cenderung lebih lambat berbicara dibanding anak perempuan,” jelas Andrew Whithouse, associate professor dari Perth Telethon Institute for Child Health Research.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Andrew dan timnya, terdapat sekitar 767 bayi baru lahir yang diukur kadar testosteron dalam darah tali pusatnya. Setelah itu, barulah diperiksa kemampuan bahasa mereka di tahun pertama, kedua, dan ketiga. Hasilnya, anak laki-laki dengan tingkat testosteron dalam darah tali pusat, mengalami keterlambatan bahasa dua sampai tiga kali lebih besar. Diketahui pula bahwa janin laki-laki memiliki­ sirkulasi testosteron 10 kali lebih tinggi daripada perempuan.

Sebelumnya, sudah terdapat riset kecil yang meneliti hal yang sama dan telah dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry. Riset tersebut juga mengatakan bahwa terdapat hubungan antara darah tali pusat dengan keterlambatan bahasa dalam tiga tahun pertama kehidupan anak. Sayangnya, penelitian ini tidak dilanjutkan kembali sehingga belum dapat diyakini oleh masyarakat luas.

Meskipun beberapa penelitian telah menemukan bahwa anak laki-laki cenderung lebih terlambat berbicara dibanding anak perempuan, bukan berarti akan berdampak pada semua anak laki-laki. Kebiasaan Mama untuk memberikan stimulasi sejak dalam kandungan hingga setelah lahir, lebih memberikan dampak pada kemampuan anak berbicara. Semakin banyak anak mendapat stimulasi baik, maka semakin cepat pula perkembangan berbicaranya.

Untuk itu, sebaiknya Mama sudah memberikan stimulasi untuk anak, sejak masih dalam kandungan!