Menggendong Anak Saat Hamil Muda, Bolehkah?

By Gisela Niken, Rabu, 1 Maret 2017 | 23:06 WIB
Menggendong anak saat hamil muda aman dilakukan namun perlu ada hal yang diperhatikan. (Gisela Niken)

Nakita.id – Saat hamil, peran sebagai Ibu pastinya tidak berubah apalagi jika sudah memiliki anak berusia batita hingga balita. Mau tidak mau Ibu akan menghadapi situasi di mana si kecil masih ingin digendong. Lalu, apakah kondisi ini aman untuk ibu hamil meskipun Ibu hamil masih dalam kondisi hamil muda atau dalam trimester pertama?

Baca juga: Sebaiknya gendong anak di sebelah kiri

Memang benar, ibu hamil harus menghindari mengangkat beban yang terlalu berat selama kehamilan. Namun, saat hamil muda atau masih pada trimester pertama, Ibu ternyata tak perlu khawatir, karena mengangkat dan menggendong anak tidak menjadi masalah. Toh, ketidaknyamanan menggendong si kakak baru akan terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Dr. Mary Lake Polan, PhD, salah seorang profesor di Yale University School of Medicine mengungkapkan, aman untuk ibu hamil menggendong anak dengan berat 13 hingga 15 kilogram pada trimester awal kehamilan.

Meskipun aman, Ibu peru memerhatikan beberapa rambu saat menggendong anak. Misalnya jangan menggendong anak dari posisi jongkok. Kondisi ini akan membuat Ibu harus berdiri sambil mengangkat anak dan berisiko jatuh. Jadi, mulailah dari posisi setengah jongkok tanpa membungkuk. Hal ini juga mencegah masalah pada otot. Menggendong di pinggang atau di bawah perut yang membesar menjadi posisi yang aman dilakukan.

Baca juga: Ternyata, ada keuntungan menggendong bayi di pinggul

Dr. Laurie C. Zephyrin, MD, seorang dokter kebidanan dan kandungan di New York juga menyarankan ibu untuk menjaga punggung tetap lurus saat mengangkat anak. Hindari pula membuat gerakan tiba-tiba dan berlebihan saat menggendong anak. Hal ini akan berisiko membuat ibu dan si kecil terjatuh. Bergerak secara perlahan juga berfungsi untuk mencegah peningkatan aliran darah yang bisa membuat Ibu jadi merasa pusing. “Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan antara lain berdiri tiba-tiba,” ujar Laurie.

Baca juga: Keseringan digendong, bayi jadi bau tangan?

Selain itu, saat hamil Ibu juga memang lebih berisiko cedera. Kondisi ini disebabkan kondisi tubuh saat hamil memproduksi hormon relaxin lebih banyak yang  berfungsi melebarkan panggul agar siap melahirkan. Relaxin dapat melemaskan semua sendi pada tubuh. Kondisi ini akan membuat Ibu justru lebih mudah mengalami nyeri saat ada bagian yang ditekan. Semakin besar perut juga menyebabkan masalah gravitasi sehingga membuat Ibu jadi rentan untuk jatuh.

Meski tak ada larangan menggendong anak saat hamil muda, Ibu sebaiknya mendengarkan apa yang dirasakan dan dialami tubuh. Misalnya, jika ada bercak atau rasa sakit sebaiknya Ibu tidak melanjutkan untuk menggendong anak. Selain itu, Ibu juga perlu berkonsultasi dengan dokter dan bidan jika ada kondisi khusus seperti leher rahim pendek atau riwayat persalinan prematur yang harus diwaspadai.