TANYA:
Ibu Mayke yang baik, sejak anak saya lahir hingga sekarang berusia 8 bulan, suami saya tidak pernah mau diajak berbagi untuk mengurus bayi. Suami tidak mau menggendong bayi. Alasannya, takut jatuh atau takut sakit. Dia hanya mau memegang bayi kalau sudah diletakkan di dalam boks tempat tidurnya. Itu pun hanya mengelus-elus. Saya ingin suami bisa menggendong atau bermain dengan si kecil. Apalagi saya pun bekerja, jadi ingin berbagi dengan suami supaya sama-sama merawat anak. Agak kesal melihat suami tidak mau menggendong bayi. Kalau diingatkan, suami malah berkilah, dia bukannya tidak sayang anak, tapi mau menggendong kalau anak sudah besar. Bu, bukankah hal ini terlambat? Apalagi di mal-mal saya lihat banyak ayah-ayah muda yang cuek, malah bangga menggendong bayinya. Saya jadi iri. Mohon saran Bu Mayke, bagaimana jalan keluarnya.
Rosa – via e-mail
JAWAB:
Rosa, saya tidak tahu apa alasan mendasar yang menyebabkan suami tidak mau menggendong bayi. Mengingat usia bayi sudah 8 bulan, kepala dan pinggangnya sudah kuat, maka boleh mendukung suami untuk memangku anak dulu. Kemudian, meyakinkan dan melatih suami menggendong si bayi. Kalau tetap belum percaya diri menggendong anak, ajaklah suami bermain dengan anak di tempat tidur, sebab kegiatan ini pun bisa mempererat hubungan batin antara orangtua dengan anak. Ketika anak sudah bisa merangkak, ayah dan ibu bisa bergantian mengajak anak mengejar benda atau mengejar Anda sambil merangkak. Jadi, menggendong bukan satu-satunya cara untuk mendekatkan anak dengan ayah atau ibunya. Jadi, kita lihat saja hasilnya, Rosa. Selamat berusaha meyakinkan suami.
Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI.
Play Therapist dan Psikolog
KOMENTAR