"Makan untuk Berdua" Anggapan Ini Sudah Saatnya Ditinggalkan Ibu Hamil

By Rooslain Wiharyanti, Rabu, 1 Maret 2017 | 22:45 WIB
Tambahan kalori selama hamil tidak tepat kalau diartikan dengan melipatgandakan porsi makan. (Heni Wiradimaja)

Nakita.Id - Tanda positif di tespack bisa membawa rasa bahagia juga khawatir bagi perempuan. Kekhawatiran datang salah satunya dari ketakutan akan kenaikan berat badan selama kehamilan. Apalagi banyak mitos yang beredar sering kali mendorong bumil untuk makan dalam porsi dua kali lipat. Alasannya, makan untuk berdua.

Menurut dr. Eva Kurniawati, M. Gizi, SpGK. dari RS Pelni, mitos itu tidak benar. “Ada, loh, panduan kenaikan berat badan untuk Ibu yang sedang mengandung.” Tolok ukurnya adalah indeks massa tubuh Ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh diperoleh dengan cara membagi berat badan Ibu dalam kg dengan tinggi badan Ibu dalam satuan m2. (IMT = BB (kg) / TB kuadrat (m2) ). Berikut panduannya:

  1. Kalau IMT sebelum hamil <18,5 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 12,71-18,16 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,45 kg.
  2. Kalau IMT sebelum hamil 18,5 – 24,9 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 11,35 – 15,89 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,45 kg.
  3. Kalau IMT sebelum hamil 25-29,9 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 6,81-11,35 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,27 kg.
  4. Sedangkan untuk Ibu dengan IMT sebelum hamil >= 30 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 4,99-9,08 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,23 kg

Bagaimana cara memenuhi batasan kenaikan berat badan itu? Dokter spesialis gizi klinis tersebut tetap menyarankan prinsip diet sehat seimbang. “Ibu harus cukup nutrisinya baik zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro (vitamin dan mineral),” Eva menegaskan. Cara mencukupinya sebagai berikut:

Makronutrien

Porsi karbohidrat 50-60%, sedapat mungkin pilih karbohidrat kompleks; protein 15-20%; serta lemak sebesar 25-30%, sedapat mungkin pilih sumber lemak baik dan batasi lemak jenuh.

Mikronutrien

Penting untuk memenuhi kecukupan asam folat dan zat besi. Kecukupan harian asam folat 400mcg dan zat besi 27mg. Bahan makanan sumber Fe adalah daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, hati, kacang-kacangan. Penyerapan Fe akan lebih mudah jika makanan tinggi Fe tersebut dikonsumsi bersamaan dengan makanan  yang mengandung banyak vitamin C seperti jeruk  tomat, jambu biji.

Kalsium diperlukan 1000mg/hari. Bahan makanan sumbernya adalah susu dan produk dairy lainnya seperti keju, yoghurt, brokoli, sayuran berdaun hijau pekat, dan suplemen kalsium. Agar vitamin dan mineral tercukupi maka diperlukan beragam bahan makanan.

Penambahan Kalori

Kalau konon katanya bumil itu porsi makannya harus dobel, maka sebenarnya penambahan kalori harian yang dianjurkan untuk bumil cukup dengan ini:

Jika pola makan seimbang sudah terpenuhi, tak perlu lagi ada kekhawatiran bahwa asupan gizi untuk bayi jadi tidak optimal dan mengakibatkan lahir dengan berat badan rendah atau cacat tabung saraf (neural tube defect). Malah sebaliknya, perlu dicatat bahwa kondisi overweight dan obesitas pada bumil juga bisa memengaruhi kehamilan dan janin. “Efek pada ibu antara lain diabetes pada kehamilan, tekanan darah tinggi, dan preeklampsi. Sementara efeknya pada bayi adalah bayi overweight atau lahir prematur,” demikian penjelasan Eva.