Diduga Bisa Menyebabkan Kanker, Inilah Fakta Tentang Kedelai, Daging Merah, Microwave, dan Gula!

By Gisela Niken, Jumat, 10 Maret 2017 | 01:17 WIB
Makanan yang Bisa Meningkatkan Kesuburan (Faras)

Nakita.id – Hingga kini para ahli masih meyakini bahwa kanker disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor pola makan dan cara pengolahan makanan yang perlu sama-sama diwaspadai.

Ibu mungkin pernah mendengar informasi mengenai kedelai yang mengandung zat mirip hormon estrogen, atau microwave yng mengubah molekul makanan menjadi bersifat karsinogenik. Informasi yang setengah-setengah seperti itu sayangnya hanya bisa membuat kita waswas tanpa tahu fakta yang sebenarnya. Untuk itu, mari kita cari tahu fakta terkini seputar kedelai, daging merah, microwave, dan gula  yang sudah lama dicurigai menjadi penyebab kanker. 

Baca juga: Kenali 7 gejala awal terjadinya kanker

1. Kedelai

Di balik kandungan gizinya,  kedelai dan  produk olahan seperti susu soya, tahu, dan tempe dikabarkan bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Menurut American Cancer Society, tidak ada cukup bukti yang menunjukkan hal ini. Bahkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of The American Society pada 2010 menunjukkan kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara terutama pada perempuan yang menjelang menopause. Ibu juga harus cermat memilih produk olahan kedelai yang tepat. Tambahan gula yang berlebihan pada produk kedelai akan berdampak buruk pada kesehatan dan berat badan.

Baca juga: 9 tanda kanker ovarium yang sering diabaikan Mama

2. Daging merah dan daging olahan

Menurut WHO, organisasi kesehatan dunia, makanan atau daging olahan seperti sosis atau daging merah memang meningkatkan risiko kanker. Studi dari WHO menunjukkan, makan lebih dari 100 gram daging merah per hari dapat meningkatkan risiko kanker hingga 17%. Maka salah satu cara yang bisa Ibu lakukan adalah membatasi asupan jumlah daging merah dan olahanya. American Institues for Cancer Research merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 500 gram daging merah per minggu. Dapatkan asupan protein dari ikan, ayam, tempe-tahu, dan kacang-kacangan sebagai gantinya.

3. Makanan yang dipanaskan dengan microwave

Banyak Ibu merasa terbantu dengan adanya oven microwave, tetapi banyak pula yang merasa khawatir: menghangatkan atau memanggang makanan di oven microwave akan menjadikan makanan berifat karsinogenik atau bisa mengubah sel normal di dalam tubuh menjadi sel kanker. Apakah hal ini benar terjadi? 

Margaret Floyd, nutrisionis dan dietisian, penulis buku Eat Naked: Unprocessed, Unpolluted, and Undressed Eating for a Healthier, Sexier You menjawab, "Microwave memanaskan makanan dengan menggunakan energi elektromagnetik untuk menciptakan gesekan molekul. Alhasil, terjadi perubahan pada bentuk molekul makanan. Dengan kata lain, oven microwave memanaskan makanan dari dalam ke luar, kebalikan dari bagaimana kompor, oven biasa, atau pemanggang yang memanaskan makanan dari luar ke dalam. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa makanan yang di-microwave kehilangan lebih banyak antioksidan dan vitaminnya. Kandungan proteinnya pun jadi tidak sebaik jika dimasak biasa." 

Namun begitu, seperti dilansir Sharecare.com belum ada bukti hubungan langsung antara perubahan molekul makanan dengan terjadinya kanker.  Lagi pula, memanaskan makanan dengan cara apa pun pasti akan merusak zat-zat gizinya, terutama vitamin dan antioksidan.  

Bagaimana dengan wadah plastik yang dipakai untuk memanggang dengan oven microwave? Timothy J. Moynihan, MD, ahli kanker di Mayo Clinic mengungkapkan penggunaan wadah plastik yang tepat tidak akan menyebabkan masalah apa pun. Pilih wadah yang memang dirancang untuk oven microwave. Hindari wadah plastik yang tidak memiliki pernyataan "microwave safe". 

Umumnya wadah plastik keras terbuat dari bisphenol A (BPA). BPA memiliki sifat meniru hormon estrogen yang diduga dapat memicu diabetes, penyakit jantung, dan bayi lahir cacat. Pada suhu tinggi, BPA dan bahan kimia lainnya dari plastik dapat bermigrasi ke dalam makanan dan minuman yang dimuatnya. Panas sinar matahari juga dapat meluruhkan bahan-bahan kimia ini dari kemasan plastik makanan dan minuman. Artinya, semua panas harus dijauhkan dari wadah atau kemasan plastik yang tidak disiapkan untuk suhu tinggi. Lebih baik, untuk mengurangi risiko memasak dengan microwave, gunakan wadah berbahan keramik atau kaca yang bertanda microwave-safe.

Baca juga: Ini gejala kanker payudara stadium awal

4. Gula

Apakah benar makan gula akan meningkatkan risiko kanker? Menurut National  Cancer Institutes di Amerika, belum ada penelitian yang kuat mengenai hubungan antara konsumsi gula dan kanker. Meski sel kanker mengonsumsi glukosa dari sel tubuh, bukan berarti kanker akan berkurang jika Ibu tidak makan gula. Gula lebih banyak berkaitan dengan masalah kesehatan lain seperti obesitas yang mungkin juga meningkatkan risiko kanker.