Memukau, Proses Persalinan Bayi Sungsang Ini Terekam dalam Video

By Dini Felicitas, Selasa, 21 Maret 2017 | 23:45 WIB
Proses persalinan sungsang melalui operasi caesar. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Normalnya, posisi kepala janin akan berada di bawah ketika akan memasuki jalan lahir. Namun, banyak ibu hamil yang posisi kepala janinnya masih di atas pada trimester akhir kehamilan. Inilah yang disebut sebagai posisi janin sungsang. Ibu pun harus bersiap menjalani persalinan caesar, meskipun banyak pula yang berhasil melahirkan bayi sungsang secara normal.

Menurut American Pregnancy Association, "Kelahiran sungsang terjadi pada sekitar 1 dari 25 kelahiran jangka penuh. Kemungkinan dari kelahiran sungsang meningkat dengan kasus bayi prematur karena mungkin mereka lahir sebelum punya kesempatan untuk mengubah posisi. Kebanyakan bayi berada dalam posisi sungsang (posisi kepala tidak turun) sampai kepala menjadi cukup berat dan bayi mengubah posisi, biasanya terjadi antara usia 5 dan 7 bulan.

Kebanyakan bayi berada dalam posisi berbaring melintang atau posisi menyamping sampai 24-26 minggu. Hingga 30-32 minggu, sebagian besar bayi akan mengarah ke bawah. Beberapa bayi tidak berubah posisi sampai usia kehamilan 37 dan 42 minggu.

Ada beberapa teori tentang mengapa beberapa bayi sungsang tidak berubah posisi, dan umumnya disebabkan bentuk tubuh alami sang ibu. Bentuk tubuh setiap perempuan memang berbeda. Keselarasan panggul, serta panjang dan kekuatan ligamen di area tersebut akan menentukan bentuk dan seberapa simetris rahimnya. Berikut kondisi ibu hamil yang menyebabkan bayi sungsang:

1. Rahim "dua kamar" Beberapa perempuan memiliki membran pusat (septum) yang menciptakan dua "kamar" di rahim, bukannya rahim menjadi satu kamar. Karena bayi tumbuh dalam ruang yang lebih kecil, tidak ada ruang untuk si bayi untuk mengubah  posisi.

2. Rahim bicorna Ada juga perempuan yang memiliki rahim berbentuk hati di bagian atas atau bicorna, sehingga besar kemungkinan bayi akan lahir sungsang.

3. Torsi panggul Kadang-kadang ligamen yang mendukung rahim kehilangan keseimbangan karena berpelintir, atau terjadi torsi pada sendi panggul. Ini menyebabkan kepala tidak akan pas di posisi bawah.

4. Cairan ketuban kurang Terutama jika tidak ada cukup cairan ketuban, tidak ada cukup ruang bagi bayi untuk mengubah kepalanya di bawah.

5. Plasenta Posisi plasenta bisa mendapatkan di jalan posisi kepala di bawah.

6. Bayi besar atau bayi kecil Semakin besar bayinya, semakin sedikit ruang ada bagi bayi untuk mengubah posisi. Bayi yang lebih kecil dari rata-rata, yang biasanya terjadi pada kelahiran kembar, mungkin juga berada dalam posisi sungsang karena hanya ada sedikit ruang untuk mereka untuk bergerak.

7. Fibroid atau kista Hal ini mengubah bentuk internal, ukuran, dan ruang rahim, dan dapat mencegah bayi untuk mengubah posisi kepalanya ke bawah.

Di bawah ini Ibu bisa melihat bagaimana proses persalinan bayi sungsang lewat operasi caesar:

Sebenarnya, janin sungsang masih bisa diubah ke posisi yang normal dengan melakukan tindakan versi luar atau external cephalic version/EVC, yakni pemijatan atau penekanan pada perut. Namun, mengubah posisi janin dari sungsang ke normal harus dilakukan oleh dokter kandungan yang memang berpengalaman.

Menurut dr. Mariza Yustina, SpOG dari RS Hermina Ciputat, sebenarnya Ibu juga bisa membantu janin sungsang kembali ke posisi normal. Cukup dengan melakukan knee chest position atau menungging, di mana posisi bokong diangkat lebih tinggi, seperti pada gerakan sujud. Dengan cara ini diharapkan kepala bayi akan turun ke bagian bawah rahim karena bantuan gaya gravitasi.

Walaupun begitu, perlu dipahami bahwa tidak semua posisi sungsang dapat berubah menjadi normal. Begitu pun dengan persalinan normal, tidak semua janin sungsang bisa dilahirkan melalui persalinan normal atau per vaginam. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar Ibu bisa melahirkan normal meskipun bayinya sungsang.