Tabloid-Nakita.com - Normalnya, menjelang kelahiran, posisi janin adalah kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon mama yang posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang, posisi ini kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia kedokteran disebut malpresentasi.
Baca: Ini Penyebab Janin Melintang atau Sungsang
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan sungsang. Bayi disebut melintang dalam kandungan jika posisinya horisontal (transverse pregnancy); sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh mama, dengan kepala pada sisi samping rahim yang satu dan bokong atau kaki pada sisi yang lain. Sedangkan sungsang adalah posisi bayi sejajar dengan sumbu tubuh mama tapi kepala bayi ada di atas.
Menurut dr. Arief Gazali, SpOG, dokter kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, Kuningan, Jakarta, kita bisa mendeteksi posisi janin sungsang atau melintang. Bagaimana cara mengubah posisi janin sungsang?
Umumnya posisi malpresentasi janin dapat diketahui saat pemeriksaan rutin dengan rabaan luar perut. Jika bagian atas atau samping perut terasa keras dan besar, diperkirakan terjadi malpresentasi janin. Cara lainnya dengan USG dan pemeriksaan bagian dalam dengan menggunakan jari.
Baca: Tenang Meski Posisi Janin Sungsang atau Melintang
Untuk mengubah posisi janin sungsang atau melintang (jika sudah pasti terjadi malpresentasi), dokter akan menyarankan Mama untuk sering-sering melakukan posisi sujud (nungging dengan dada menempel di lantai), posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Jika posisi ini dilakukan dengan teratur segera setelah ada kepastian dari dokter (biasanya di minggu ke-34), kesempatan bayi mencapai posisi lahir normal cukup besar yaitu sekitar 90%, terutama jika latihan dilakukan di awal trimester 3. Dengan catatan tidak ada faktor yang sangat menghalangi posisi bayi untuk berputar.
Cara lain untuk mengubah letak janin melintang menjadi normal adalah dengan cara versi luar (externalcephalic version/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin melintang dari luar. Tindakan akan segera dihentikan bila Mama merasa sakit (otot rahim kejang, misalnya) atau tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta. Versi luar tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah sebab janin tidak mungkin bisa diputar.
Baca: Mengenal Posisi Janin yang Melintang
Saat ini tindakan versi luar sudah sangat jarang dilakukan karena dianggap cukup berisiko. Kalaupun dilakukan, risiko harus diperkecil dengan memilih lokasi rumah sakit yang memiliki fasilitas pembedahan sesar emergensi.
(Ika Nurul Syifaa)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR