5 Mitos Kematian Mendadak pada Bayi yang Perlu Orangtua Tahu

By Avrizella Quenda, Rabu, 29 Maret 2017 | 03:28 WIB
5 Mitos SIDS Bayi yang Perlu Orangtua Tahu (Avrizella Quenda)

Apakah ada hubungan antara vaksinasi anak-anak dan SIDS? Para ahli pun menjawabnya dengan tegas. Tidak ada. Fakta bahwa beberapa bayi yang meninggal karena SIDS mungkin baru saja divaksinasi untuk mencegah diptheria-tetanus-pertussis atau DTP, sehingga menyebabkan beberapa orang untuk mengaitkan antara hubungan sebab akibat. Dengan kata lain, risiko SIDS pada bayi yang paling tinggi jika bayi berada di bawah usia 6 bulan.

Mitos 4: Monitor pintar atau smart monitor melindungi bayi terhadap SIDS.

Sayangnya, ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa apa yang disebut monitor pintar yang berfungsi melacak tanda-tanda vital bayi sepanjang malam tidak membuat banyak perbedaan untuk pencegahan SIDS. Sebuah editorial di British Medical Journal menyatakan, perangkat yang dipakai tidak menurunkan risiko untuk bayi yang paling sehat, dan menunjukkan bahwa produsen perangkat bahkan tidak benar-benar mengklaim tentang apa yang mereka lakukan.

Ketika orangtua hendak memantau keamanan bayi, AAP tidak merekomendasikan orangtua tidur di kamar dan tempat tidur yang sama. Ini dapat mengurangi risiko SIDS sebanyak 50 persen. Orangtua yang tidur bersama bayinya memiliki suara napas yang tidak selaras dengan si kecil, sehingga bayi tidak bisa tidur nyenyak.

Baca juga : Posisi Tidur Ini Berisiko Sebabkan Kematian Mendadak pada Bayi

Mitos 5: Sangat penting untuk selalu membalikkan tubuh bayi ke dalam posisi telentang.

Puncak risiko SIDS terjadi pada bayi sekitar usia dua sampai tiga bulan, dan turun secara signifikan ketika bayi berusia 6 bulan. Usia 6 bulan, bayi sudah dapat menggulingkan tubuhnya dari depan ke belakang dan sebaliknya. Jadi, jika orangtua rajin meletakkan bayi pada posisi tidur telentang setiap tidur siang dan di malam hari, ini mengurangi risiko SIDS. Para ahli mengatakan bahwa setelah bayi dapat berguling, otaknya sudah cukup dewasa untuk mengingatkan diri akan risiko, ditambah bayi juga bisa keluar dari situasi di mana napasnya terganggu.