Ajak Suami Membicarakan Hal ini Sebelum Memutuskan Punya Anak

By Irene Harris, Selasa, 25 April 2017 | 01:45 WIB
Ajak suami membicarakan seputar pengasuhan anak sebelum memutuskan punya anak. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Bertambahnya satu orang dalam keluarga perlu disertai dengan persiapan yang matang. Kehadiran seorang anak, baik anak pertama, kedua, maupun ketiga membuat orangtua perlu lebih banyak waktu untuk berdiskusi. Mulai dari segi pola pengasuhan anak, finansial, hingga tempat tinggal dan pekerjaan. Sebab, seiring dengan kelahiran anak, kehidupan keluarga pun mengalami perubahan.

Sebenarnya, semakin cepat diskusi penting seputar hal-hal penting ini dilakukan akan semakin baik. Mengingat saat hamil Ibu akan lebih banyak fokus pada kesehatan janin dan diri sendiri, masa-masa sebelum hamil adalah waktu yang tepat. Sempatkan waktu untuk mengajak suami berbicara dari hati ke hati sebelum memutuskan hamil seputar empat topik berikut ini:

1. Cara membesarkan anak. Apakah Ibu akan merawat bayi sendiri atau dibantu babysitter atau dibantu orangtua Ibu? Apakah Ibu akan tetap bekerja setelah punya anak atau berhenti dan tinggal di rumah? Siapa yang akan lebih berperan mengajarkan agama pada anak? Semua hal ini sudah harus dibicarakan dengan jelas sebelum Ibu hamil (baca juga: Ayah Ibu Beda Pola Asuh, Apa Dampaknya?)

"Penting untuk mulai membicarakan prioritas hidup serta harapan dari Ibu dan suami sejak awal. Begitu juga dengan kekhawatiran akan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Dan ini harus dilakukan sebelum Ibu hamil," kata Rebecca Odes dan Ceridwen Morris. Keduanya adalah pengarang buku From the Hips: A Comprehensive, Open-Minded, Uncensored, Totally Honest Guide to Pregnancy, Birth, and Becoming a Parent. Memang, sejalan dengan waktu Ibu dan Ayah mungkin akan berubah pikiran dan kembali berdiskusi untuk menyesuaikan visi. Namun, tidak ada salahnya mulai dari sekarang.

2. Dana finansial. Pada dasarnya, bertambahnya satu orang dalam keluarga akan meningkatkan pengeluaran. Bahkan, beban finansial Ibu dan Ayah bisa jadi sudah bertambah sejak kehamilan, demikian menurut  Katina Z. Jones, penulis buku The Everything Get Ready for Baby Book. Misalnya saja untuk biaya ke dokter, baju hamil, hingga persiapan baju-baju untuk si Kecil. "Tidak ada salahnya pasangan mulai menabung dan mempersiapkan dana untuk kehamilan. Bila ada sisa, bisa untuk kebutuhan bayi ke depan," tambah Zones. Tidak ketinggalan, siapkan juga dana untuk pendidikan si Kecil (baca juga: Hidup dengan Satu Gaji, Bagaimana Cara Mengatur Keuangannya?)

3. Tempat tinggal. Jika saat ini Ibu masih tinggal bersama orangtua atau rumah yang dihuni dinilai kurang nyaman untuk perkembangan seorang anak, saatnya pertimbangkan untuk pindah. Carilah tempat tinggal yang lebih baik dan segera pindah bila memungkinkan. Berada di rumah baru bisa membuat Ibu lebih siap untuk menjelang kehamilan. Selain itu, pindah rumah di kala Ibu sedang hamil rasanya bisa tidak nyaman dan terlalu melelahkan. Kalau rumah yang sekarang ini sudah dianggap memadai, pasti tetap ada perubahan yang ingin dilakukan. Misalnya mempersiapkan kamar untuk si Kecil atau menentukan ruang-ruang lainnya untuk menunjang perkembangannya (baca juga: Jika Bayi Diasuh Nenek Sejak Lahir, Ingatkah pada Ibunya?)

4. Pekerjaan. Sejauh mana kebijakan perusahaan terhadap ibu hamil dan bagaimana peraturan yang berlaku sehubungan dengan cuti melahirkan? Berapa lama cuti yang didapatkan? Apakah suami bisa mendapatkan cuti melahirkan juga dari perusahaannya? Hal ini perlu jadi bahan pertimbangan. Begitu juga jika jarak antara rumah dan kantor begitu jauh. Apakah Ibu nanti sanggup menempuh perjalanan sejauh itu selama hamil nanti? Bila pindah kerja dianggap sebagai solusi yang tepat, lakukannlah sebelum Ibu hamil. Beberapa perusahaan bisa punya kebijakan seputar cuti dan tunjangan melahirkan yang berbeda-beda, misalnya ada perusahaan yang mensyaratkan karyawan kerja minimum 12 bulan sebelum bisa mendapatkan cuti dan tunjangan melahirkan (baca juga: Mama, Jangan Merasa Bersalah Menjadi Ibu Bekerja).

Nah, itulah hal-hal yang harus dibicarakan serius dengan suami sebelum memutuskan punya anak. Semuanya penting agar Ayah dan Ibu betul-betul siap dengan kehadiran anggota baru di rumah.