Tip untuk Membantu Anak Mengatasi Kekecewaan

By Avrizella Quenda, Rabu, 3 Mei 2017 | 06:24 WIB
Yuk ketahui pola asuh sesuai kepribadian anak (Gisela Niken)

Nakita.id - Kehidupan anak usia 4 tahun tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Misalnya, Ibu menjanjikan dia mainan sebagai hadiah ulang tahun. Namun, saat akan dibeli, mainan yang Ibu janjikan ternyata sudah terjual habis. Bagaimana membantu anak mengatasi kekecewaan? 

Kekecewaan bisa menurunkan tingkat kepercayaan diri anak, membuatnya merasa sedih dan putus asa. Berikut adalah cara untuk membantu dia mengatasinya.

Daripada mengatakan ini: "Kamu bersikap bodoh dan bertingkah seperti bayi,"

Sebaiknya katakan ini: "Ibu dapat melihatmu sangat kecewa karena hal ini."

Mengapa ucapan ini berhasil: tanggapi perasaannya dengan serius, dan tahan godaan untuk meremehkan reaksinya. Bagi orang tua, fakta bahwa Ibu harus membatalkan kunjungannya ke taman hari ini bukan masalah besar karena Ibu tahu Ibu bisa membawanya besok ketika punya waktu lebih luang dan cuaca lebih bersahabat. Namun, kekecewaan itu nyata bagi anak-anak balita karena ia hidup untuk hari itu, ia tidak memikirkan hari esok. Jadi, biarkan ia tahu bahwa Ibu memahami perasaannya. 

(Baca juga : Tanda-Tanda Orangtua Memanjakan Anak)

Daripada mengatakan ini: "Ini terakhir kalinya Ibu membelikanmu hadiah istimewa."

Sebaiknya katakan ini: "Senangnya bisa merencanakan ini, meski kita tidak bisa membelinya hari ini."

Mengapa ini berhasil: Aktivitas apa pun yang Ibu dan anak rencanakan sebelumnya memiliki dua komponen. Ada antisipasi dan diskusi di tahap perencanaan, dan kemudian peristiwa sebenarnya. Kekecewaan muncul saat acara atau aktivitas yang direncanakan tidak terjadi. Namun orang tua dan anak masih akan menikmati tahap perencanaan. Jadi, ingatkan betapa menyenangkannya bila nanti rencana tersebut bisa terlaksana, meskipun tidak berjalan hari ini. Contoh, bila Ibu merencanakan tamasya ke Ragunan, ingatkan betapa menyenangkannya membayangkan bersama apa saja yang bisa dilihat di sana. 

(Baca juga : Begini Tahapan Emosi Anak Batita Ketika Sedih)

Daripada mengatakan ini: "Ibu sarankan kita melakukan ini sebagai gantinya. Itu akan membuatmu merasa lebih baik."

Sebaiknya katakan ini: "Menurutmu, apa yang bisa kita lakukan untuk membuat kamu merasa lebih baik?"

Mengapa ini berhasil: Naluri alami Ibu adalah menawarkan solusi kepada anak karena kadang kita tidak suka melihatnya begitu marah. Tapi kita bisa memperkuat kemampuannya untuk mengatasi kekecewaan dengan mendorongnya untuk ikut mencari solusi, bukan sekadar diberi solusi. Beri ia waktu untuk memikirkan sesuatu yang mungkin membuatnya senang, seperti menonton DVD bersama atau bermain papan permainan. Dorong keterlibatan anak dalam prosesnya.

(Baca juga : Ketimbang Ikut Marah, Kenali Penyebab Anak Berperilaku Agresif)

Daripada mengatakan ini: "Kamu hanya perlu membiasakan diri bahwa tidak semua bisa berjalan sesuai rencana."

Sebaiknya katakan ini: "Mari kita rencanakan alternatif bersama jika tidak berhasil."

Mengapa ini berhasil: Meski tidak selalu memungkinkan, rencanakan sesuatu ke depan bersama anak, entah itu kunjungan ke taman hiburan favoritnya, atau mengatur tanggal bermain. Buatlah rencana cadangan pada saat bersamaan, kalau-kalau terjadi masalah. Misalnya, mungkin kita setuju akan membelikan es krim jika tiket film terbaru yang tayang di bioskop terjual habis.

Daripada mengatakan ini: "Kecewa cuma bikin kamu sedih. Kamu hanya perlu menerimanya."

Sebaiknya katakan ini: "Ibu juga kecewa, tapi Ibu berusaha keras untuk bisa segera mengatasinya."

Mengapa ini berhasil: Ia bisa belajar mengatasi kekecewaan dengan melihat bagaimana Ibu bisa pulih dari pengalaman itu. Jadi jangan takut untuk membiarkan anak melihat Ibu kecewa beberapa kali, dan bahwa Ibu mampu mengatasi kekecewaan ini. Jelaskan apa yang terjadi, mengapa Ibu marah, dan apa yang bisa dilakukan untuk membuat diri sendiri merasa lebih baik. Berdasarkan teladan orang tua, ia akan mulai menggunakan strategi penanggulangan yang sama.