7 Tanda Anak Pesimis. Cek Tandanya Di Sini!

By Avrizella Quenda, Kamis, 4 Mei 2017 | 08:30 WIB
4 Cara Membantu Anak yang Pesimis (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Anak yang memiliki sikap optimis dan antusias terhadap segala hal jauh lebih baik dibandingkan dengan anak yang sering pesimis. Anak pesimis memiliki pandangan hidup yang suram sehingga ia sangat menderita. Anak juga akan mengharapkan hal-hal yang salah dan ketika sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi, ia menerimanya tanpa tantangan.

Namun, anak mungkin saja tidak pesimis seperti yang Ibu pikirkan. Mungkin ia hanya mengalami masa-masa sulit di sekolah atau dengan teman-temannya. Untuk mengetahui apakah anak benar-benar pesimis, tanyakan pada diri Ibu dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

(Baca juga : Jangan Kuliahi Anak)

Jika jawaban Ibu "ya" untuk sebagian besar pertanyaan ini, kemungkinan besar anak memang seorang yang pesimis. Itu berarti sudah saatnya Ibu mendorongnya untuk memiliki pandangan yang lebih cerah, memiliki pandangan yang lebih positif tentang dunia di sekitarnya, dan untuk menikmati hidup lebih banyak. Ada banyak hal yang dapat Ibu lakukan untuk membantunya.

(Baca juga : 6 Tip Mudah Mendidik Anak Supaya Optimis)

1. Tekankan kekuatannya

Kurang percaya diri mendasari sikap yang pesimis. Pesimis bukanlah anak yang tidak punya harapan dalam segala hal, hanya saja anak tidak percaya pada kemampuannya dalam mengatasi hambatan kecil. Jadi, ingatkan anak tentang kualitas positifnya, misalnya kepribadiannya yang menyenangkan, sikap peduli terhadap orang lain, suaranya yang indah. Ia mungkin acuh tak acuh, tapi komentar Ibu membuatnya merasa nyaman dengan dirinya sendiri.

2. Ajari anak untuk mencari solusinya

Salah satu akibat ketika seorang anak menerima kekalahan adalah bahwa ia tidak dapat memperoleh solusi atas masalah yang dihadapi dan sebagai hasilnya, rintangan kecil pun menjadi krisis besar. Ketika anak memiliki masalah, duduklah dengannya dan jelajahi semua solusi yang mungkin dapat ditemukan bersama.

(Baca juga : Mengajarkan Anak Bersikap Optimis Harus Dimulai dari Sikap Orangtua)

Bawa anak kepada kebiasaan mencari cara untuk memecahkan masalah dan memberinya banyak cinta dan dukungan. Bila Ibu memiliki perselisihan dengan anak, pasti ada rasa sedih dan menderita. Tapi begitu Ibu mampu menyelesaikan argumen, maka segalanya akan tampak lebih baik. Hal yang sama terjadi saat anak merasa ditolak oleh Ibu atau orang lain. Tentu saja, Ibu harus menegurnya saat anak nakal, tapi usahakan jangan sampai mengembangkan pola omelan menjadi lebih buruk lagi. Anak perlu merasa dihargai.

3. Dorong persahabatan

Anak cenderung lebih merasa optimis jika ia memiliki teman yang mengikutsertakannya dalam aktivitas mereka. Meskipun hubungan anak-anak dengan teman sebayanya sering berubah, anak akan selalu ingin memiliki setidaknya satu teman lain yang dapat bermain dengannya. Persahabatan memungkinkan anak-anak berbagi ide dan membicarakan kepentingan bersama. Mereka dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri dan mengurangi tingkat pesimisme.

(Baca juga : Ini Cara Agar Anak Patuh pada Orangtua)

4. Menaruh minat

Ketika anak kembali dari sekolah atau dari aktivitas yang jauh dari rumah, tanyakan padanya tentang hal itu dan Ibu perlu tampak antusias saat ia menjawab. Anak akan mencintai perhatian dari Ibu, meskipun jawabannya mungkin sangat singkat. Ibu juga bisa membantunya dalam mengerjakan PR-nya, tapi tidak melakukannya untuknya. Ini juga membuatnya merasa penting. Semakin banyak minat yang Ibu berikan dalam kehidupan masa mudanya, anak semakin dihargai perasaannya.