Nakita.id - Ketika Ibu bangun di pagi hari, si kecil sudah lebih dulu bangun. Aktivitasnya sepanjang pagi hingga siang pun sangat banyak. Tapi sepertinya si batita tidak sedikit pun terlihat lelah. Ketika hari semakin sore dan jadwal tidur siangnya sudah makin lewat, Ibu pun frustrasi.
Menurut Deborah Givan, MD, Direktur Children's Sleep Disorders Center, Riley Children's Hospital, Indianapolis, kebanyakan batita masih butuh tidur siang, hanya saja lamanya bisa berbeda-beda. Sebagian batita tidak masalah dengan waktu tidur siang yang pendek atau tidak sama sekali, sementara batita lainnya bisa jadi sangat rewel. "Jadwal tidur siang si batita akan terus berubah hingga ia mencapai usia 3 tahun," tambah Givan.
Lalu, apa sebenarnya yang bikin si batita susah tidur siang?
1. Terlalu capek Ibu mungkin berpikir, semakin lelah si batita harusnya makin mudah tidur. Justru sebaliknya! Saat terlalu capek, si kecil justru akan berusaha tetap terjaga dan fokus, akibat hormon kortisol yang diproduksi oleh tubuhnya. Jadi, sebaiknya jangan biarkan si batita terlalu lelah sebelum jam tidur siangnya.
2. Terlalu banyak hal yang menarik untuk dilewatkan Psikolog anak Karen Berberian, PhD, menerangkan bahwa masa batita adalah masa ketika anak mengeksplorasi dunia sekitarnya. "Pada masa ini, ia akan lebih sibuk dari sebelum-sebelumnya. Setiap hari adalah petualangan menarik yang tak boleh dilewatkan," kata ahli dari St. Christopher's Hospital for Children, Philadelphia, ini.
Tidur siang pun akan dianggap sebagai "penjara" yang mengekangnya. Sejalan dengan usianya, si kecil butuh waktu tidur total sekitar 12 jam sehari. Jadi, coba Ibu hitung. Kalau dia sudah tidur 12 jam di malam hari, jangan harap ia mau tidur siang!
3. Dipaksa tidur siang Sebenarnya si kecil butuh tidur siang. Tapi berhubung ia juga sedang belajar tentang otonomi dan kontrol diri, tak heran jika ia pun menolak tidur siang. "Batita Ibu sedang belajar menjadi pribadi yang mandiri. Jadi jangan kaget kalau ia tidak mau tidur siang hanya semata-mata karena tidak mau menuruti Ibu," kata Berberian.
Lebih baik, coba ciptakan ritual menjelang tidur siang yang menyenangkan, sehingga ia dengan senang hati menuruti Ibu. Misalnya dengan menggambar atau membaca cerita bersama.
4. Ingin ditemani Ibu Mulai usia 18 bulan, si batita mulai mudah cemas ketika Ibu hilang dari pandangannya. Hal ini akan terus berlangsung hingga ia mencapai 5 tahun. Tidak heran jika ia pun tidak bisa tidur tanpa ditemani Ibu. Dalam benaknya, ia membayangkan aktivitas apa yang ia lewatkan karena Ibu tidak berada di sisinya.
"Coba perkenalkan si kecil pada objek pengganti, misalnya boneka beruang," saran Joanne Cuthbertson, salah satu penulis Helping Your Child Sleep Through the Night. Dengan begitu, si kecil akan merasa aman dan nyaman, sehingga bisa tidur siang dengan nyenyak.
Ternyata, banyak hal yang Ibu anggap "sepele" sebagai penyebab batita susah tidur siang. Namun bagi dia, hal-hal tersebut justru sangat penting. Karena itu, pahami kebutuhan dan keinginannya agar ia tidak semakin rewel ya, Bu.