Si Kecil Kok Senang Cari Perhatian, Apakah Ia Kurang Kasih Sayang?

By Gisela Niken, Rabu, 10 Mei 2017 | 03:38 WIB
Ada cara mudah menghentikan rengekan anak. (Dini Felicitas)

Nakita.id – Senang berperilaku aneh, mudah menangis dan mencoba membuat orang lain memberikan perhatian padanya mungkin menjadi tanda ketika anak senang cari perhatian. Apakah anak yang senang mencari perhatian berarti memang kurang kasih sayang? Maka, Ibu perlu memahami penyebab anak jadi suka mencari perhatian dan bagaimana mengatasi anak dengan kebiasaan ini.

Baca juga: Bila Batita Menuntut Perhatian

Marie Hartwell Walker, Ed.D.,seorang konselor keluarga di Psych Central mengatakan anak memang "dirancang" untuk mendapatkan perhatian. “Seiring berjalannya pertumbuhan anak, ia kemudian tahu apa yang membuat orang dewasa memberi perhatian dan apa yang membuat orang dewasa tidak memberi perhatian. Jadi semuanya bergantung pada bagaimana orangtua memberikan perhatian mereka,” ujarnya. Pengalaman menjadi hal terpenting bagi anak untuk melihat bagaimana caranya mereka mendapatkan perhatian.

Kondisi ini akan menjadi buruk ketika Ibu dan Ayah tidak secara konsisten memberikan perhatian pada anak dan harus menunggu anak berbuat sesuatu misalnya menangis atau mengamuk. Kondisi ini akan mengancam emosional anak. “Kurangnya interaksi positif akan membuat anak jadi punya taktik negatif. Dimarahi bahkan dihukum jadi pilihan mereka dibanding harus diabaikan,” tambahnya. Jadi, kebiasaan yang baik untuk hubungan positif orangtua dan anak sangat berpengaruh pada kondisi ini.

Baca juga: Riset: Anak-anak dan Orang Dewasa Memiliki Tingkat Perhatian yang Berbeda 

Sebuah penelitian di Concordia University, Kanada menemukan bahwa saat anak mencari perhatian dan orangtua memberikan respons positif maka semakin besar kemungkinan anak mengalami perkembangan yang positif. Namun berdasarkan penelitian ini, anak akan jadi sosok yang optimis jika mencari perhatian dengan cara yang positif misalnya menggambar dan menjadikan gambar itu hadiah. Hal ini bisa didapat jika orangtua membangun komunikasi yang positif. Hal itulah yang direkomendasikan James Lehman, MSW, seorang psikolog sekaligus penulis buku Getting Through Your Child.

Baca juga: Fokuskan Perhatian Ibu Hanya Kepada Bayi Saat Menyusui 

“Saat anak mulai dirasa cari perhatian, orangtua harus peka dan mengajaknya berdiskusi mengenai apa yang mereka lakukan,” ujarnya. Dengan membuka komunikasi dan "bertukar pikiran" Ibu bisa menjauhkan anak dari cara mencari perhatian yang negatif. Ingat si kecil butuh konsistensi dan waktu cukup lama untuk memahami cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya. Jadi, bantulah anak untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya ia inginkan. Bila anak mulai berperilaku negatif, cobalah untuk tetap tenang dan sesekali tidak menggubrisnya agar ia tahu bahwa cara itu tidak mempan menarik perhatian kita.