Kursus Untuk Anak, Kapan Dibutuhkan?

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 18 Mei 2017 | 07:00 WIB
Sebelum mendaftarkan prasekolah ke tempat kursus, pertanyaan yang paling mendasar adalah, apa tujuan sebenarnya anak ikut les tersebut? (Santi Hartono)

*Perhatikan usia anak, sudah mampu atau belum ikut les tersebut, serta sesuaikan dengan minat dan kemampuan anak

Les untuk meningkatkan kemampuan calistung lebih baik ditunda hingga anak usia SD. Itu pun sebetulnya dapat dilatih sendiri di rumah. Sementara les keterampilan bermusik, seni, atau olahraga, paling tidak bisa dimulai sejak usia 4 - 5 tahun. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kita memperkenalkan semua hal pada anak untuk bisa menumbuhkan minat dari diri anak sendiri. Misalnya, memperkenalkan buku sejak ia bayi dengan membacakan cerita. Bagaimana dengan anak yang tertarik pada tarian sejak kecil? Mungkin saja karena ia tumbuh besar di lingkungan penari. Tarian adalah pemandangan yang ia lihat sehari-hari, jadi tak heran jika minatnya sudah tumbuh sejak dini.

Baca juga: Bingung Memilih Kursus

Pada akhirnya, orangtua harus bersikap bijak dalam hal memberikan les pada anak. Jika memang perlu les sebagai salah satu aktivitas harian anak, daftarkan anak pada les yang betul dibutuhkan anak, sementara kita sendiri merasa belum cukup percaya diri untuk mengajarinya sendiri. Misalnya, les mengaji di rumah atau TPA di sekitar rumah, atau mengikutkan anak kegiatan sekolah minggu. Pertimbangkan pula kebutuhan tumbuh kembang anak. Misalnya, anak kita cenderung sangat aktif dan punya energi yang banyak. Kita bisa membantu anak mengelola energinya itu dengan kegiatan yang bisa menyalurkan energinya, seperti les berenang atau les olahraga lainnya.

Pendek kata, jangan sampai kita terjebak oleh iklan dan konsumerisme, alias mengikutkan anak les semata agar lebih gaya dan kekinian. Kuncinya adalah perhatikan dan pertimbangkan kembali tujuan kita mendaftarkan anak les, dan juga bagaimana kebutuhan anak sesungguhnya.  (*)

Baca juga: Prasekolah Ikut Les Perlukah?