6 Tip Menghadapi Perubahan Perilaku Bayi Usia 4 Bulan

By Saeful Imam, Rabu, 24 Mei 2017 | 05:15 WIB
Perkembangan otak bayi perlu didukung stimulus yang tepat (Gisela Niken)

Tapi jangan berharap bayi bisa tetap terhibur lebih lama dari sepuluh menit! Ibu mungkin perlu melakukan hal-hal lain, masukkan bayi ke dalam gendongan sambil berkeliling rumah atau kebun, pemandangan yang terus berubah akan menghiburnya, dan Ibu bisa mengobrol dengannya tentang apa yang Ibu lakukan seharian.

(Baca juga : Yuk Bantu Perkembangan Emosi Bayi)

# 3: Bayi Terlihat Lapar, Sehingga Minum Susu Lebih Banyak

Saat perkembangan otak bayi berlangsung, mungkin terlihat adanya perubahan pada kebiasaan makan. ASI merupakan bantuan penting bagi perkembangan otak. Satu studi tahun 2013 menunjukkan bahwa menyusui mampu menghasilkan perkembangan otak yang lebih baik daripada kombinasi antara pemberian ASI dan susu formula, yang menghasilkan perkembangan lebih baik daripada susu formula saja.

Sering kali permintaan menyusui lebih pendek dan kenaikan pakan di saat malam jadi lebih sering, sehingga menyebabkan Ibu menyusui khawatir akan produksi susunya. Sangat penting untuk diingat bahwa perubahan ini normal dan tidak berarti Ibu harus mengakhiri untuk menyusui, walaupun tidak memiliki cukup pasokan susu.

Menyusui lebih dari sekadar sumber makanan. Perkembangan otak yang cepat berarti bayi membutuhkan lebih banyak ASI ataupun nutrisi tambahan lainnya. Dengan terus menyusui sebagai respons terhadap isyarat lapar bayi, Ibu dapat memproduksi susu yang akan menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan bayi yang terus berubah.

(Baca juga : Anak Prematur Berisiko Alami Masalah Perilaku ini)

# 4: Bayi Menunjukkan Minat Saat Ibu sedang Makan

Banyak orangtua melihat adanya perubahan ini pada usia bayi yang keempat bulan sebagai indikator bahwa bayi membutuhkan makanan padat. Satu penelitian menemukan bahwa banyak orangtua mengandalkan dua sinyal utama dari bayi dalam menentukan apakah ia siap untuk makanan padat.

Sinyal utama yaitu pada minat yang kuat terhadap makanan, misalnya saat ia mengamati dengan seksama saat orang lain makan atau meraih makanan dari piring orang dewasa. Sinyal kedua yaitu pola tidur terganggu di malam hari. Namun, tidak ada satu pun perilaku perkembangan khas ini yang dikaitkan dengan bayi yang siap untuk memulai makanan padat. Usia yang disarankan untuk mengenalkan padatan sekitar enam bulan.

Indikasi siap untuk mengenalkan makanan padat adalah: bayi yang sudah mampu duduk tegak dan memiliki kontrol kepala dan tubuh yang baik serta mampu meraih makanan dan membawanya ke dalam mulutnya. Seiring waktu untuk mengenalkan makanan lain, Ibu akan melihatnya belajar keterampilan makan dan cara mencerna makanan dengan baik.

(Baca juga : Trik Menangani Perilaku Aktif Balita)