6 Hal Jorok yang Sering Dilakukan Anak

By Dini Felicitas, Minggu, 21 Mei 2017 | 23:15 WIB
Tidak perlu takut jika anak suka menjilat atau menggigiti benda-benda. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Lima tahun pertama kehidupan si kecil banyak diisi dengan berbagai petualangan "menarik". Ini karena anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, sehingga ingin mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya.

Terkadang, cara bereksplorasi yang ia gunakan terkesan tidak biasa, bahkan cenderung jorok. Namun, di balik hal jorok yang dilakukan anak, ada hal baru yang bisa ia pelajari. Tidak perlu segera melarang dan menghentikan petualangan "menarik" itu, Bu. Simak dulu di bawah ini apakah hal jorok yang dilakukan anak bisa berbahaya baginya atau tidak:

1. Menjilati semua benda Mulai dari tiang pegangan di bus, pegangan pintu di kamar mandi yang ada di mal, hingga troli di pasar swalayan. Semua tidak luput dari jilatan si kecil.

Tentu saja, membiarkannya menjilati semua hal yang ditemui itu tidak baik karena ia bisa terkena bakteri dan virus yang bisa hidup di tempat-tempat kotor hingga berjam-jam. Tapi, tidak perlu terlalu takut dan membersihkan semua tempat itu dengan cairan antiseptik. Sebab, si kecil sebenarnya justru lebih rentan mendapatkan paparan bakteri dan virus dari orang-orang yang melakukan kontak langsung dengannya (baca juga: Fase Oral Sudah Lewat, tapi Masih Senang Memasukkan Benda Ke Mulut).

2. Menggunakan lengan baju sebagai lap Saat hidungnya mengeluarkan ingus atau mulutnya terasa lengket, anak umumnya segera mengusapnya dengan lengan baju sebelum Ibu sempat memberikan tisu. Tak jarang juga ia akan berlari dan mengelap wajahnya ke baju Ibu! Membersihkan hidung dan mulut dengan baju memang kesannya jorok, tapi bisa memperlambat penyebaran bakteri. Ini bisa jadi lebih baik daripada ia membersihkannya langsung dengan tangan, lalu kembali beraktivitas.

3. Pipis di kolam renang Begitu anak sudah masuk dan bermain di kolam renang, rasanya mustahil bisa segera memanggilnya naik dan memintanya pipis di kamar mandi. Sementara perpaduan antara klorin dalam air kolam dengan urin bisa membentuk zat kimia yang akan mengiritasi mata dan merusak bagian kolam yang terbuat dari logam. Ajarkan si batita untuk segera naik dari kolam bila sudah kepingin pipis (baca juga: Jangan Ilfil: Berapa Banyak Air Kencing Ditemukan di Dalam Kolam Renang?).

4. Mengunyah apa saja Rambut, pensil, kerah baju, jari tangan, kunci, hingga mainan. Bila si kecil termasuk suka mengunyah apa saja yang ia temukan, Ibu tidak sendiri. Terkadang, mereka melakukannya tanpa sadar, karena ini adalah bagian dari perkembangannya. Jangan hentikan kebiasaan mengunyahnya, tapi jauhi benda-benda yang tidak bersih dari jangkauannya.

5. Mencabuti bekas luka Si balita sering terjatuh dan terluka? Saat lukanya mulai sembuh, mungkin Ibu pernah mendapatinya sedang iseng mencabuti kulit mati dari luka yang sudah kering, lalu mengamatinya. Yang tidak ia pahami, mencabuti bekas luka bisa membuat lukanya berdarah lagi. Jadi beritahu padanya untuk tidak mencabuti bekas luka sebelum benar-benar kering menyeluruh, agar tidak terkena infeksi (baca juga: Foto Bekas Operasi Caesar Ini Memberikan Pesan Penting untuk Para Ibu).

6. Kentut Banyak anak menganggap kentut sebagai fenomena menarik yang terjadi dalam tubuhnya. Semakin bau aroma gas yang dikeluarkan, semakin ia menganggapnya lucu. Selama si kecil tidak buang gas terus-menerus, Ibu tidak perlu khawatir. Namun jika ia bisa buang gas non-stop dan sangat berbau, lebih baik periksa menu makannya. Kurangi asupan kacang-kacangan, makanan yang digoreng, atau produk olahan susu.