Nakita.id - Apakah keluarga Ibu sudah memiliki kebiasaan makan yang sehat? Bagus! Kebiasaan ini penting diterapkan supaya bisa mencegah berbagai penyakit kronis. Tapi, ada kalanya kita berpikir sudah hidup sehat, namun tidak sadar telah mengonsumsi begitu banyak gula dalam makanan sehari-hari.
Misalnya, keluarga Ibu sudah tidak minum soda, tapi sering makan roti manis. Atau, memberikan yogurt yang katanya sehat untuk anak tanpa mengecek berapa banyak tambahan gula di dalamnya (baca juga: Ini Cara Agar Anak Tidak Ngemil Makanan Manis).
Terlalu banyak makan manis saja sudah buruk dampaknya bagi kesehatan. Nah, ternyata ada dampak lain jika anak sering makan makanan manis. Ia bisa mengalami gangguan penyakit yang mirip dengan yang dialami oleh para pecandu alkohol. Hanya saja, penyebab gangguan ini bukanlah dari alkohol. Gangguan tersebut disebut gangguan perlemakan hati non-alkoholik (non-alcoholic fatty liver).
Riset mencatat, hingga kini sekitar 30% anak mengalami gangguan ini akibat sering makan manis. Di masa kini, kelebihan gula bisa menyebabkan gangguan liver dan metabolisme pada anak, padahal gangguan ini dulunya lebih sering dialami oleh kaum dewasa yang hobi mengonsumsi alkohol. Ini dikarenakan gula dan alkohol sama-sama dimetabolisme oleh hati dengan cara serupa (baca juga: Yang Perlu Diketahui tentang Pemanis Buatan).
Gangguan lainnya yang bisa dialami jika anak sering makan manis adalah diabetes tipe 2. Dulu, jenis penyakit ini bisa dibilang tidak pernah dialami anak. Namun, kini jumlah anak penderita diabetes tipe 2 sudah hampir mendekati penderita diabetes tipe 1, yang tidak berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup.
Inilah yang bisa Ibu lakukan jika anak sering makan manis: * Ajari dia untuk minum lebih banyak air putih. Kurangi konsumsi minuman manis di rumah, seperti teh manis, juga saat makan di luar. * Pelajari cara memasak yang lebih sehat agar Ibu bisa menyiapkan masakan yang lezat tanpa perlu menambahkan gula ke dalam hidangan. * Kurangi kebiasaan membeli makanan siap santap dan siap saji, serta mengonsumsi roti dan kue yang dibeli di luar. Jenis makanan ini telah diolah dengan tambahan gula yang tidak Ibu ketahui banyaknya. * Stop menyetok minuman bersoda di kulkas rumah. * Biasakan untuk mengonsumsi makanan utuh dan kurangi bahan makanan olahan. Ajak si kecil menyiapkan hidangan di rumah bersama dari bahan utuh yang segar agar ia memahami pola hidup sehat. * Periksa kandungan gula dalam setiap produk makanan yang dikonsumsi anak. Termasuk ketika Ibu memberikan yogurt rasa buah untuk camilan si kecil (baca juga: Gula Alami Juga Bisa Bikin Gemuk, Tahu Kenapa?).
Jika Ibu tahu bahwa anak sering makan makanan manis, sebaiknya Ibu mulai membatasi dan mengganti jenis makanan yang sering dikonsumsinya dengan yang lebih sehat. Dengan begitu, anak akan terhindar dari berbagai penyakit kronis saat besar nanti.