Nyeri Perut Sebelum Mens? Jangan Abaikan Nyeri Ovulasi Ini Ya, Bu!

By Dini Felicitas, Senin, 29 Mei 2017 | 00:45 WIB
Nyeri yang terjadi saat ovulasi sebaiknya tidak diabaikan. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Apakah Ibu pernah mengalami sensasi nyeri menusuk tiba-tiba di area perut bawah, tapi belum waktunya menstruasi? Yang Ibu alami itu adalah nyeri ovulasi alias mittelschmerz, yaitu nyeri yang terjadi ketika sedang ovulasi. Bagi sebagian ibu, nyeri ini tidak begitu mengganggu. Namun, ada juga ibu yang merasa sangat kesakitan.

Yang jelas, nyeri ovulasi ini bukan termasuk jenis nyeri yang normal, apalagi jika rasanya sangat menyakitkan. Nyeri ovulasi yang berlebihan bisa menandakan Ibu memiliki gangguan kesehatan yang selama ini belum terdeteksi. Dalam beberapa kasus, penyebab nyeri ovulasi ini bisa berkaitan dengan gangguan fertilitas, sehingga Ibu pun sulit punya anak.   Berikut ini adalah penyebab nyeri ovulasi yang bisa menjadi pertanda Ibu mungkin mengalami gangguan kesehatan serius:

1. Kista di ovarium Nyeri ovulasi seringkali merupakan gejala adanya kista dalam ovarium. Kista tersebut dapat terbentuk atau pecah selama masa ovulasi.

Ibu yang menderita sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian syndrome/PCOS) sering mengalami nyeri ovulasi karena adanya beberapa kista dalam ovariumnya. Kista ovarium terjadi akibat ketidakseimbangan hormon, yang umumnya berkaitan dengan resistensi insulin. Mengurangi asupan gula akan membantu mengurangi kondisi ini.

2. Endometriosis Endometriosis adalah gangguan peradangan yang berdampak terhadap ovarium dan saluran telur, yang bisa menimbulkan rasa sakit dalam masa ovulasi. Biasanya, gangguan endometriosis juga diikuti oleh gejala lain, seperti rasa sakit saat berhubungan intim, migren, sembelit, sakit kepala, pusing, dan lain-lain.

3. Efek pascapembedahan Kalau Ibu sebelumnya menjalani pembedahan, misalnya bedah caesar atau usus buntu, adanya perlengketan atau terbentuknya jaringan luka bisa menyebabkan munculnya nyeri ovulasi. Posisi ovarium jadi terganggu, bahkan bisa menempel ke organ lainnya, sehingga menimbulkan rasa sakit.

4. Paparan bakteri akibat tindakan medis Bakteri bisa masuk ke dalam rongga panggul akibat beberapa tindakan medis yang dilakukan di rumah sakit. Misalnya saja, tindakan memasukkan kateter ke dalam tubuh, pembedahan, bahkan persalinan. Kondisi ini bisa menimbulkan peradangan dan infeksi, sehingga Ibu mengalami nyeri saat ovulasi.

5. Infeksi Menular Seksual Gangguan infeksi ini bisa membuat Ibu mengalami nyeri saat ovulasi. Salah satu jenis infeksi menular seksual yang bisa dialami adalah chlamydia, yang bisa menimbulkan peradangan di saluran telur maupun area panggul.