Nakita.id - Masa subur atau ovulasi adalah jendela kesempatan untuk pembuahan bagi Anda yang mendambakan kehadiran bayi. Jadi bagi Ibu yang ingin segera punya momongan ada baiknya mengetahui masa subur. “Bagaimana saya tahu masa subur atau ovulasi sedang terjadi?” Waktu ovulasi memang bervariasi setiap bulan sehingga kita sulit memprediksinya. Namun, calon Ibu bisa memperkirakan waktu ovulasi dengan 8 cara berikut.
Baca juga: 5 Perubahan Fisik yang Terjadi Saat Masa Subur
1.Kenali siklus menstruasi. Normalnya, siklus menstruasi berlangsung selama 21 hari sampai 35 hari. Dari situ, Ibu bisa menetapkan tanggal menstruasi setiap bulannya. Untuk menghitung masa subur (ovulasi), ada rumusnya Namun rumus ini hanya berlaku untuk Ibu yang siklus menstruasinya teratur, yaitu setiap 28 hari.
Cara menghitungnya, tentukan kapan tanggal hari pertama menstruasi berikut. Lalu kurangi tanggal tersebut dengan 14 sampai 16 hari. Misal, siklus menstruasi bualan Mei dimulai di tanggal 24. Berarti, masa subur tiba pada 14 hari atau 16 haru sebelumnya, yaitu tanggal 8 atau 10 Mei.
2.“Dengarkan” tubuh Ibu. Masa subur atau ovulasi biasa ditandai dengan munculnya rasa sakit yang menyengat atau serangkaian kram di daerah perut bagian bawah. Gejala lainnya adalah sakit punggung sebelah. Alarm kesuburan ini merupakan penanda pelepasan telur yang matang dari ovarium. Kondisinya biasa disebut mittelschmerz, bahasa Jerman untuk “nyeri tengah”.
Baca juga: Cek Masa Subur Lewat Lendir Serviks
3.Buat grafik suhu basal tubuh. Suhu basal tubuh adalah suhu terendah tubuh dalam keadaan tidur, sekitar 35,5-36°C. Suhu diukur saat bangun tidur sebelum melakukan aktivitas, bahkan sebelum bangkit dari tempat tidur. Pada masa subur (ovulasi), suhu basal tubuh mencapai titik terendah dan perlahan naik sekitar 0,5-1°C menjadi 37-38°C sampai masa setelah ovulasi terjadi.
Peningkatan suhu tubuh ini terjadi karena lonjakan hormon progesteron dan pertanda bahwa sel telur telah matang dan rahim siap dibuahi. Grafik suhu basal tubuh membantu membuktikan bahwa ovulasi telah terjadi. Pencatatan grafik tersebut membantu calon mama memetakan pola siklus ovulasi dan memungkinkan Anda memprediksi masa ovulasi beberapa bulan mendatang.
4.Kenali perubahan lendir serviks. Lendir serviks mengalami perubahan tekstur jelang masa subur. Setelah masa haid selesai, lendir serviks secara bertahap akan meningkat dalam jumlah dan perubahan tekstur. Perubahan ini menandakan peningkatan hormon estrogen yang sedang terjadi.
Masa paling subur adalah saat tekstur lendir menjadi lebih tebal, licin, dan elastis. Bentuknya kira-kira seperti putih telur dan bisa diregangkan sepanjang 5-7,5 cm menggunakan dua jari tanpa terputus. Tekstur lendir seperti ini berguna memelihara dan melindungi, serta melancarkan jalan sel sperma menuju rahim.
Baca juga: Mungkinkah Hamil Di Luar Masa Subur?
5.Meningkatnya hasrat bercinta. Perubahan kadar hormon reproduksi dalam tubuh membuat dorongan seksual meningkat. Secara tak sadar, Anda akan merasa lebih seksi, centil, lebih ramah, dan lebih cepat terangsang selama masa subur (ovulasi). Percayalah, perubahan mood yang alami ini merupakan alarm biologis untuk mengingatkan kapan harus berintim-intim.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR