6 Cara Memotivasi Anak

By Ida Rosdalina, Kamis, 1 Juni 2017 | 09:15 WIB
6 Cara Memotivasi Anak (Ida Rosdalina)

Memberi umpan balik kepada anak-anak selama percakapan tentang cara mereka menangani tanggung jawab juga dapat memotivasi. Jangan menjanjikan anak jalan-jalan ke taman sebagai hadiah untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Sebaiknya, saat akan menuju ke taman, tunjukkan bahwa konsekuensi yang bisa ia dapatkan dari mengerjakan pekerjaan rumahnya yang dilakukan lebih awal memungkinkan waktu bersenang-senang lebih banyak nantinya.

# 3 Rangkul ketidaksempurnaan anak

Puji setiap usaha yang telah anak tunjukkan, meskipun hasil yang ada tidak begitu sempurna di mata orang tua. Ini akan membuatnya lebih termotivasi. Dan jika ada pekerjaan tertentu yang disukai anak-anak, pastikan ia mendapatkan pekerjaan itu.

(Baca juga : Kiat Mudah Mendukung Kebiasaan Membaca Anak)

Sedangkan untuk pekerjaan yang tidak disukai anak-anak, buatlah sedikit kreativitas yang bisa membuat anak-anak lebih tertarik melakukannya. Gunakan boneka untuk meminta anak membersihkan sepatu, atau hal lainnya. Atau tawarkan pilihan jika memungkinkan yang menjadikan ini sebagai komponen penting untuk memasuki motivasi internal anak. Usaha keras untuk mengendalikan anak terkadang menyebabkan perebutan kekuasaan yang tidak perlu.

# 4 Pertimbangkan kemampuan anak

Penghargaan dan hukuman tidak relevan jika anak-anak tidak dapat melakukan apa yang kita ingin dia lakukan. Lebih baik, pikirkan tentang saat-saat anak Anda belajar menulis namanya, atau memainkan sebuah lagu di piano, dan bagaimana senangnya dia pada dirinya sendiri dan bagaimaan Anda nyaris tidak dapat memisahkan dia dari kegiatan barunya itu. "Perasaan menguasai sesuatu sangat memotivasi,” kata Dr. Kennedy-Moore. Jadi, ajaklah ia bicara tentang apa yang mungkin menghalangi langkahnya. Jika Anda butuh jawaban lebih tentang hal ini, tanyakan kepada guru, dokter anak atau penasihat. 

# 5 Sampaikan apresiasi kepada anak

Pastikan untuk memberi tahu anak seberapa besar Ibu menghargai usahanya dan jangan lupa menambahkan betapa menyenangkannya dapat melakukan hal ini bersamanya tanpa perlu merasa terburu-buru dan sebagainya.

"Anak-anak ingin menyenangkan orangtua mereka," kata Dr. Kennedy-Moore. "Hubungan itu sangat memotivasi." Pujilah anak-anak saat Ibu menyadarinya, tapi hati-hati dengan bagaimana cara Ibu memuji; Fokus pada usaha dan perkembangan lebih dari sekadar hasil.

(Baca juga : 7 Kiat Sederhana Membentuk Kreativitas Anak di Rumah)

# 6 Berikan contoh baik

Jika orang tua ingin anak-anak berhenti berkelahi dengan saudara kandungnya, daripada menawarkan permen atau hadiah lainnya untuk "bersikap baik," cobalah memberi contoh langsung. Selesaikan konflik Ibu dan pasangan dengan cara yang penuh kasih dan mengagumkan. Untuk membantu anak dapat mengingat perilaku orang tua, pastikan Ibu selalu mengucapkan "tolong" dan "terima kasih" kepada anak. Dan saat Ibu sedang menelepon dan anak ingin mendapat perhatian Ibu, jangan katakan kepadanya "sebentar lagi, nak" jika pada kenyataannya akan lebih seperti 20 menit. Jadi pada intinya, perilaku anak akan mengikuti perilaku yang dicontohkan kedua orang tuanya.