6 Fakta Melatonin untuk Anak-anak

By Ida Rosdalina, Selasa, 13 Juni 2017 | 09:15 WIB
Hobi Tidur Larut Malam (Santi Hartono)

Anak-anak dengan gangguan fokus dan perhatian serta autisme umumnya mengalami masalah tidur yang bisa dibantu dengan melatonin. Selain itu, pengobatan yang digunakan untuk mengobati ADHD dapat menyebabkan kesulitan tidur.

Meskipun Carl setuju melatonin berguna untuk anak-anak penderita ADHD dan ASD, ia mengatakan bahwa sisi negatifnya adalah bahwa ada tingkat kambuh yang tinggi, yakni ketika orangtua melepaskan anak dari melatonin, anak akan kembali mengalami kesulitan tidur.

4. Studi kecil tentang keamanan melatonin

Karena melatonin adalah hormon, ada kekhawatiran tentang bagaimana penggunaan melatonin bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, terutama saat pubertas.

5. Produk melatonin tidak sesuai dengan standar manufaktur yang ketat

Karena melatonin dilisensikan sebagai produk kesehatan alami, perusahaan tidak tunduk pada pengamatan manufaktur yang sama seperti saat memproduksi produk farmasi. Itu berarti dosis pada obat maupun suplemen apapun belum tentu sesuai dengan label.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Clinical Sleep Medicine melihat 31 produk dan menemukan bahwa 71 persen dari produk mengandung dosis yang lebih dari 10 persen dari yang dijelaskan pada label, dan 26 persen mengandung serotonin yang tidak berlabel, yang tidak berlisensi untuk dijual sebagai suplemen.

(Baca juga : 5 Kiat Menidurkan Bayi Sesuai Usia)

6. Orang tua tentu bisa mendorong pelepasan melatonin pada anak

Melatonin dilepaskan kelenjar pineal kita sebagai respons terhadap bagian dari ritme sirkadian kita. Ada beberapa hal yang dapat orang tua lakukan untuk membantu ritme anak, sehingga melatonin dilepaskan saat tidur.

Memiliki lingkungan tidur yang nyenyak, tidur yang konsisten dan layar serta makanan ringan yang dibatasi sebelum tidur bisa melepaskan hormon pelega dan melepaskan tidur secara alami, kata Alanna McGinn.