Cara Membesarkan Anak agar Bersikap Positif pada Tubuhnya Sendiri

By Ida Rosdalina, Senin, 19 Juni 2017 | 08:15 WIB
Seberapa Sering Orangtua Perlu Memuji Anak? (Ida Rosdalina)

Nakita.id - Setidaknya 30 juta orang dari semua golonga usia dan jenis kelamin menderita gangguan makan di Amerika Serikat. Orang-orang yang menderita gangguan ini membutuhkan waktu lama untuk mengembangkan hubungan sehat dengan tubuh dan makanan. Mengendalikan makanan adalah satu cara untuk mengendalikan tubuh dan cara merasa memiliki kendali dalam hidup.

Begitu juga anak-anak. Penting untuk membangun rasa percaya diri mereka atas tubuh mereka setelah gangguan makan. Mereka harus merasa bangga dengan tubuh mereka sendiri dan apa yang mereka bisa lakukan.

Nah, berikut hal-hal yang perlu diajarkan kepada anak tentang bagaimana membangun sikap positif terhadap tubuh, bukan cuma memutuskan untuk mencintai tubuh sendiri. 

1. Gunakan tubuh

Anak yang mengalami gangguan makan perlu membuat pilihan untuk mengonsumsi makanan apa saja yang terbaik bagi tubuhnya. Anak-anak ini sebenarnya dapat menggunakan media tubuhnya sendiri untuk melakukan aktivitas yang disukainya, karena hanya dengan tubuhnya ia mampu merasakan manfaat baik. Tubuh membutuhkan makanan, tidur, dan rasa cinta juga.

(Baca juga : Ini yang Bisa Terjadi Jika Anak Sering Makan Makanan Manis)

2. Makanan adalah sumber energi

Biarkan anak-anak menikmati makanan yang mereka sukai, tetapi harus tetap fokus pada apa yang mereka butuhkan, seperti sumber energi. Anak harus diberikan susu, biji-bijian, kacang-kacangan, sayur serta buah.

Anak juga perlu diajarkan untuk selalu mengatakan jika ia lapar dan kapan ia sudah kenyang. Mungkin saja satu waktu anak sangat banyak makan dan lain hari anak tidak napsu makan. Tetapi, sebaiknya Ibu perlu mendengarkan anak dan mempercayai mereka untuk bisa merawat tubuh mereka sendiri.

(Baca juga : 5 Penyebab Anak Sulit Makan)

Hal ini pada gilirannya mengajarkan anak untuk mendengarkan dan mempercayai tubuhnya sendiri. Bila anak dipaksa membersihkan piring mereka, makan makanan yang tidak mereka sukai, maka makanan akan menjadi sesuatu yang melambangkan kontrol. Sehingga, anak-anak akan sering menyelinap mencari-cari makanan, menolak makanan atau konsumsi makanan ringan berlebih.

3. Ungkapkan perasaan

Fokus pada hal-hal sehat yang dapat dikontrol, dan yang paling penting, jangan terlalu emosi dalam menghadapi makan anak-anak. Berikan ruang untuk mengekspresikan perasaan anak, alat untuk memproses dan mengelola perasaan dan banyak pelukan dan cinta. Makanan sering menjadi mekanisme penanggulangan emosi, yang seringkali melalui kebiasaan atau pembatasan makan. Dengan sumber emosi, makanan bisa jadi sumber energi tubuh.

(Baca juga : Jangan Suapi Anak di Saat Anda Emosi)

4. Berpura-puralah hingga berhasil

Anak-anak kita belajar dengan sangat baik dengan memberi contoh. Jika kita berdiri di cermin dan memusatkan diri pada kekurangan yang kita rasakan, anak-anak kita akan belajar mencari cara mereka sendiri untuk bisa melihat kekurangan. Jika Ibu ingin mengajari anak-anak untuk mencintai tubuh mereka, kita harus menunjukkannya kepada mereka bagaimana kita mencintai diri sendiri.