Enam Cara Memperbaiki Waktu Makan Bersama Anak-anak

By Ida Rosdalina, Selasa, 20 Juni 2017 | 01:00 WIB
Nutrisi yang Bisa Meningkatkan Imunitas Anak (Avrizella Quenda)

Dengan akses ke layar gadget dan perangkat dalam jangkauan tangan anak, waktu layar akan sulit untuk dihentikan. Ibu harus mematikan semua layar dan perangkat lain dan lebih terhubung satu sama lain sebagai keluarga.

Berkomunikasi sebagai keluarga dalam saat makan bersama diasosiasikan dengan diet sehat dan mempromosikan lingkungan makan positif baig anak-anak. Menyantap makanan bersama sebagai keluarga mendorong makan dengan penghayatan dan diskusi keluarga tentang pengalaman hari itu. 

(Baca juga : 5 Kebiasaan Ibu Ini Justru Membuat Anak Susah Makan)

Makan bersama keluarga penting bagi anak-anak dan remaja, jadi mulailah kebiasaan sehat ini bersama keluarga mulai hari ini.

4. Biarkan anak memutuskan berapa banyak makanan yang ingin dikonsumsi

Terkadang, orang tua tergoda untuk memaksa anak-anak makan semua yang ada di piring mereka, atau mengiming-imingi mereka dengan makanan penutup sebagai imbalan makan banyak. Tapi anak-anak memiliki kemampuan alami untuk mengatur sendiri makanan mereka sebagai respons terhadap isyarat kelaparan internal, yang dapat dengan mudah ditimpa oleh isyarat emosional atau tuntutan dari orang dewasa.

Ibu bisa menggunakan strategi "parent provides, child decide". Di sini, Ibu memberikan makanan bergizi kepada anak dan biarkan ia menggunakan kemampuan bawaannya untuk mengatur sendiri selera makan dan memutuskan berapa banyak makanan yang hendak dikonsumsi.

5. Sajikan satu kali makan untuk seluruh keluarga

Hemat waktu, uang dan stres dengan menawarkan satu kali makan untuk seluruh keluarga. Pastikan anak datang ke meja makan untuk membantu ibu menyiapkan makanan. Cobalah untuk tidak menawarkan alternatif apa pun. Ini akan memberi tahu anak bahwa mereka memiliki kendali atas situasinya sendiri saat Ibu seharusnya memegang kendali.

Secara teratur atau sukarela memberikan alternatif yang Ibu tahu apa yang disukai anak dan tidak akan memberi paparan berulang apa yang anak butuhkan untuk menerima dan menyukai makanan baru. Hal ini juga penting bagi semua anggota keluarga (orang dewasa dan anak-anak) untuk mengonsumsi makanan keluarga yang sama.

(Baca juga : Anak Susah Makan Karena Batuk, 4 Langkah Ini Bisa Mengatasinya)

6. Tetap tenang!

Menekankan atau mendorong anak untuk makan adalah strategi yang sering digunakan oleh orang tua untuk meningkatkan makan anak. Tapi praktik semacam itu tidak efektif dalam meningkatkan asupan anak dan dapat menyebabkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan tertentu.

Ini bekerja dengan dua cara, seperti secara eksplisit mendorong atau memuji anak-anak karena makan banyak yang ada di piring mereka atau menjadikan waktu makan bukan waktu yang menakutkan bagi anak-anak. Hasil terbaik datang dari merespons dengan cara yang netral, dengan sedikit emosi atau menekankan kalimat akhir.

Anak-anak tidak makan dengan baik saat mereka dipaksa makan dan tidak akan mati kelaparan jika mereka melewatkan satu atau dua makanan. Jika anak menolak makan atau tidak makan apa pun dalam waktu sekitar 15 sampai 20 menit, dengan tenang keluarkan makanannya dan biarkan anak makan dengan sendirinya.