Media Sosial Jadi Sarana untuk Menyembunyikan Penyakit Mental? Ini Penjelasannya

By Fairiza Insani Zatika, Senin, 26 Maret 2018 | 21:52 WIB
Media sosial dapat menyembunyikan penyakit mental ()

Seseorang yang sedang menghadapi penyakit mental bisa tersamarkan melalui media sosial
Namun, di samping itu, seseorang juga mempertahankan realitas hidup yang menyedihkan. 

Di sinilah hal-hal yang menjadi suram bagi seseorang yang berjuang melawan penyakit mental

Sangat mudah untuk menyamarkan keburukan seseorang hanya melalui tampilan indah pada profil media sosial

"Sangat sulit untuk mengetahui apakah orang lain di media sosial memiliki sifat baik, tidak senang, atau tertekan," ujar Marc Hester, salah seorang konsultan psikolog klinis di The Summit Clinic, London. 

BACA JUGA:Unggah Foto Kenakan Hijab ini, Warganet Puji Kecantikan Titi Kamal

Salah satu alasannya ialah media sosial menghalangi seseorang untuk menemukan bantuan medis jika ia mengidap penyakit mental berkepanjangan. 

Seseorang akan terlihat senantiasa tersenyum melalui akunnya, padahal bisa saja hatinya sedang bersedih. 

Selain itu, mem-posting atau mengunggah hal-hal yang menyenangkan mungkin saja dapat membuat pengguna lain merasa iri atau kesepian. 

Lagi-lagi, ini berpotensi dapat merusak seseorang yang tengah berjuang melawan kecemasan, depresi, dan rasa terisolasi. 

Para ahli pun menyarankan kepada para pengguna media sosial untuk mampu menyeimbangkan antara aktivitas online dengan offline

BACA JUGA: Menakjubkan, Ini yang Terjadi Jika Wortel Digunakan untuk Masker

Jika Moms merasa terlalu banyak menghabiskan waktu untuk media sosial, maka beristirahatlah sejenak. 

Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang lain seperti membaca buku, atau latihan fisik.