Wah, Riset mengatakan Berbelanja Sama Halnya Dengan Berolahraga

By Fadhila Auliya Widiaputri, Rabu, 28 Maret 2018 | 18:09 WIB
Berbelanja memiliki kemiripan dengan berolahraga ()

Nakita.id - Pada umumnya, berbelanja dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atau sekadar mengusir kebosanan dan pemecah stres. 

Namun baru-baru ini sebuah penelitian di San Francisco State University mengungkapkan sebuah model kebiasaan berbelanja baru, yakni 'sport shoppers'.

Dimana berbelanja dianggap memiliki kemiripan dengan berolahraga.

BACA JUGA: 5 Cara Mudah Untuk Tingkatkan Kesehatan Jantung, Yuk Lakukan Sekarang!

Dilansir dari bustle.com, penelitian ini diidentifikasi dalam sebuah studi terbaru 'The Thrill of Victory: Women and Sport Shopping'.

"Para pembeli melihat ini sebagai pemburuan murah sebagai pencapaian. Mirip seperti bagaimana atlet melihat olahraga," ujar Kathleen O'Donnell. PhD, Dekan Asosiasi Pemasaran di San Francisco State University.

Namun para pembeli ini tidak berbelanja untuk memburu barang murah.

Sering kali mereka bahkan membeli barang dengan harga penuh.

Hanya saja, mereka senang menjelajahi toko untuk mencari kesepakatan terbaik. 

Dengan begitu mereka dapat membuktikan bahwa mereka cukup pintar untuk mengakali 'sistem'.

"Mereka membanggakan keterampilan ini dan transaksi yang mereka temukan. Hal ini hampir seperti piala untuk semua kerja keras mereka," ungkapnya.

BACA JUGA: Hati-hati, Ada Bahaya Serius Di Balik Lucunya Mainan Bebek Karet

Tak tanggung-tanggung, para sport shoppers ini bahkan melatih dan mengondisikan keterampilan mereka. 

Dalam setiap kesempatan, mereka mengumpulkan informasi dan mengamati tentang pola penjualan. 

Mulai barang masuk, pencatatan, harga terbaru, hingga produk yang sedang trend saat ini. 

Jadi, ketika mereka memasuki sebuah toko dan tidak membeli apa pun mereka tetap akan merasa baik-baik saja.

O'Donnell mengungkapkan hal itu sengaja dilakukan agar para sport shoppers dapat mengembangkan strategi ekstensif untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.

"Ini adalah aspek positif dari konsep diri mereka," ujarnya.

BACA JUGA: Cukup 20 Menit, Konsep Bermain Ini Dapat Bantu Si Kecil Lebih Cerdas

Tak hanya itu saja, para sport shoppers juga mengingat setiap kesuksesan pembelian mereka dengan detail.

Hal ini persis seperti yang dilakukan atlet profesional untuk membaca setiap statistik permainan terbaik mereka. 

Hubungan antara berbelanja dengan berolahraga ini lantas menarik perhatian O'Donnell untuk melanjutkan penelitian.

Ke depannya O'Donnell bersama rekan penulisnya, Judi Strebel dan Gary Mortimer, ingin melihat respon fisiologis para sport shoppers ini ketika masuk ke toko. 

Seperti apakah jantung mereka berdetak kencang? Merasakan adrenalin yang masuk? dan lain sebagainya. 

BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O