8 Hal yang Belum Ibu Ketahui Tentang Diabetes Gestasional

By Ida Rosdalina, Minggu, 2 Juli 2017 | 04:15 WIB
8 Hal yang Belum Ibu Ketahui Tentang Diabetes Gestasional (Ida Rosdalina)

3. Ibu tidak perlu melahirkan melalui operasi caesar karena GDM.

"Diabetes gestasional tidak berarti kelahiran caesar," kata Dr. Mariam. Meskipun benar bahwa perempuan dengan GDM lebih cenderung menjalani operasi caesar, terutama jika kondisinya tidak ditangani dengan hati-hati.

Perempuan dengan GDM memiliki risiko lebih tinggi untuk komplikasi persalinan yang dikenal sebagai distosia bahu, yang terjadi saat ada kesulitan melahirkan bayi melalui panggul. Hal ini kadang-kadang disebabkan oleh berat lahir lebih besar dari rata-rata, yang dikenal sebagai makrosomia.

4. Kondisi ini tidak akan bertahan selamanya.

Biasanya, kadar glukosa darah kembali normal tidak lama setelah melahirkan pada penderita diabetes gestasional. Namun, perempuan yang mengalami diabetes gestasional lebih cenderung mengembangkan diabetes tipe 2 beberapa tahun kemudian. Penderita diabetes gestasional, kemungkinan 2 dari 3 akan kembali mengalaminya saat kehamilan masa depannya, menurut American Diabetes Association.

5. Kondisi ini lebih umum dari yang Ibu pikirkan.

Dokter biasanya percaya bahwa GDM hanya mempengaruhi 2 sampai 5 persen dari semua kehamilan, namun menurut analisis tahun 2014 oleh Centers for Disease Control and Prevention, jumlah tersebut sama tingginya, yaitu sebesar 9,2 persen. Mungkin ini terasa menakutkan, tapi jika GDM ditangani dan dikelola dengan baik selama kehamilan, kemungkinan besar Ibu akan memiliki kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat.

(Baca juga : Komplikasi Diabetes Saat Hamil)

6. Ibu tidak perlu menambah berat badan.

Beberapa perempuan dengan GDM mengalami kenaikan berat badan, tetapi jika kita menjaga tingkat gula darah tetap terkendali, maka kehamilan dapat berjalan normal. Dr. Mariam merekomendasikan agar semua pasien dengan diabetes gestasional menerima konseling gizi untuk menghindari penambahan berat badan yang berlebihan dan untuk mengoptimalkan kontrol glikemik. Secara umum, ia merekomendasikan makanan dengan indeks glisemik lebih rendah, yang menghasilkan lebih sedikit lonjakan glukosa darah setelah makan.

7. Ada manfaat untuk pengecekan dini.

Pengecekan untuk GDM biasanya terjadi antara minggu ke 24 dan minggu ke 28 kehamilan. Namun, perempuan yang berisiko tinggi mengalami diabetes bisa melakukan pengecekan atau screening dini. Misalnya, perempuan yang pernah menderita GDM pada kehamilan sebelumnya atau yang mengalami obesitas memiliki diabetes gestasional yang mendasari dan dapat memperoleh manfaat dari screening dini untuk mendapatkan awal penanganan GDM yang tepat.

8. Ini akan baik-baik saja, Bu!

Jika Ibu didiagnosis menderita diabetes gestasional, wajar saja jika ada rasa khawatir. Tapi jika kita mempersenjatai diri dengan pengetahuan dan pola pikir yang benar, kita dapat mempertahankan kehamilan yang sehat baik untuk diri sendiri maupun bayi. Fokus akan membuat sedikit perubahan, berolahraga sedang (dengan persetujuan dokter), dan tetap memiliki pandangan positif.