3 Makanan Sumber Kaya Serat Tinggi untuk Bayi

By Ida Rosdalina, Sabtu, 8 Juli 2017 | 08:30 WIB
Risiko Potensial Saat Bayi Memulai Makanan Padat (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Salah satu tonggak penting tumbuh kembang anak di tahun pertamanya ialah mengenalkan makanan padat. Menyapih bayi dengan makanan sehat juga bisa menjadi tantangan besar! Namun, yang perlu diketahui, nutrisi makanan dalam makanan padat adalah penting, termasuk serat.

Serat adalah bagian dari makanan nabati, di mana sistem pencernaan bayi tidak mampu mencernanya. Serat makanan memiliki 2 jenis, larut dan tidak larut. Bentuk serat yang larut dalam air akan membantu memperlambat pencernaan bayi sehingga ia merasa kenyang lebih lama.

Sedangkan serat yang tidak larut dalam air berfungsi membantu meningkatkan sebagian besar tinja bayi dan mengatur pergerakan ususnya dan ini adalah obat alami untuk sembelit.

Sebelum mengenalkan bayi pada makanan baru, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter anak. Begitu dokter telah memberi persetujuan, Ibu baru diperbolehkan memberi makanan bayi yang mengandung serat tinggi berikut ini:

(Baca juga : Bahan MPASI Bayi)

1. Buah-buahan:

Buah memiliki sumber serat yang tinggi, dan Ibu bisa mengenalkannya secara aman kepada bayi saat usianya 6 bulan. Berikan 1 buah pada bayi setiap waktu makan, tunggu sekitar tiga hingga empat hari untuk melihat apakah bayi mampu mencernanya dengan baik atau tidak. Jika ada tanda-tanda ketidaknyamanan atau bayi mengalami alergi, segera hentikan.

Contoh buah yang paling kaya serat adalah apel dan pisang. Selain itu aprikot, plum, persik, dan buah pir yang juga merupakan sumber serat yang kaya dan menyehatkan. Berikan batasan asupan buah jika bayi menderita sembelit.

2. Sayuran:

Bayi bisa mulai makan sayuran begitu Ibu memulai proses penyapihan, yang biasanya terjadi antara usia enam dan tujuh bulan.

Beberapa sayuran, seperti bayam, brokoli, kacang polong dan kacang-kacangan sangat kaya akan kandungan serat. Namun, beberapa sayuran ini dapat menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan pada bayi, atau mungkin ia tidak menikmati rasanya.

Untuk itu, Ibu bisa coba mencampurkan sayuran ini dengan beberapa buah atau sayuran lain yang telah dicoba dan disukai bayi. Cara terbaik untuk mengenalkan sayuran kepada bayi adalah dengan mulai menyajikannya dalam bentuk yang dihaluskan.

Begitu bayi tumbuh gigi dan bisa mengunyah, Ibu bisa menumis sayuran, bahkan memberinya sayuran mentah dalam bentuk salad. Secara bertahap, perkenalkan anak untuk makan selada, edamame, dan brokoli untuk meningkatkan asupan seratnya.

(Baca juga : 5 Jenis MPASI Terbaik Untuk Kesehatan Bayi)

3. Biji-bijian:

Ibu juga bisa menawari sereal gandum untuk bayi. Beras adalah salah satu biji makanan biasa yang paling banyak disukai bayi, meski memiliki jumlah serat lebih rendah dibandingkan dengan biji-bijian lainnya.

Biji-bijian seperti gandum dan jelai adalah sumber serat yang paling kaya. Namun, bayi mungkin akan tidak menyukai rasa biji-bijian pada awalnya. Sebaiknya Ibu tak perlu khawatir karena anak hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri.

Begitu bayi memiliki gigi, Ibu bisa memberinya biskuit bayi, pasta gandum atau roti, atau bahkan pancake sebagai camilan yang sehat. Cara yang baik untuk melacak konsumsi gandum kaya serat bayi adalah dengan memeriksa tekstur makanan. Selain itu, buncis juga merupakan salah satu makanan bayi dengan serat tinggi.