Catat! Mengacak-acak Makanan Bisa Membuat Anak Pintar

By Saeful Imam, Rabu, 2 Agustus 2017 | 03:45 WIB
Manfaat mengacak-acak makanan (Saeful Imam)

Nakita.id - Bagi sebagian ibu, momen memberi makan anak boleh jadi cukup mengesalkan. Salah satu perilaku yang membuat kesal adalah anak senang mengacak-acak makanan.

Bukannya melahap makanan atau minuman, anak malah memainkan makanan dan minuman itu, termasuk mengacak-acak makanan.  

Makanan di dalam wadah, dia ambil, diacak-acak, dibuang, dan sebagainya. Menyikapi hal itu, orangtua harusnya bersikap normal. Mengapa, sebuah penelitian mengungkapkan, mengacak-anak makanan merupakan salah proses membuat anak pintar. Dengan kata lain, makan yang berantakan bisa membuat anak cerdas. 

Sebuah penelitian menunjukkan, makan belepotan menandakan anak pintar. Sebab, pada saat makan berantakan, di situlah anak sedang mengeksplorasi setiap benda yang ada di sekitarnya.

Anak belajar mengenal benda padat dan nonpadat (makanan, air minum) melalui makanan, juga melalui peralatan makan (cangkir, piring, sendok) yang ada di hadapannya dengan cara menyentuh, merasakan, dan “memainkannya”.

Hasil studi terbaru yang diterbitkan jurnal Developmental Science mengatakan, hal itu bisa menjadi cara yang ideal bagi anak untuk mengenal tekstur obyek (basah, lengket, cair, padat), warna, bau, dan sifat benda saat dilemparkan atau tumpah di hadapan mereka. 

?Selain itu, motorik halus anak juga terlatih saat mengacak-acak makanan. Motorik halus adalah kemampuan yang melibatkan otot-otot kecil tubuh seperti otot-otot tangan dan jari.

Dengan mengacak-acak makanan, anak belajar memegang, menjumput, melepaskan makanan. 

Semua itu berdampak positif karena melatih kemampuan motorik halus anak yang nantinya berguna saat anak belajar menulis, menggambar, dan aktivitas lain yang melibatkan kemampuan motorik halus. 

Selain itu, mengacak-acak makanan juga mengasah kemampuan sensomotorik anak. Kemampuan sensomotorik melibatkan kelima indra anak, yaitu indra peraba, perasa, pendengaran, penciuman, dan penglihatan.

Indra perabanya akan terasah saat anak menyentuh makanan dengan beragam tekstur, mulai kasar, kenyal, cair, halus, dan lain-lain.

Saat anak mencicipi makanan yang diacak akan merangsang indra perasanya.