Demikian juga saat si kecil mencium aroma masakan, mendengar bagaimana saat makanan itu diaduk atau air dituangkan, juga aneka bentuk, warna, dan jenis makanan, indra pendengaran dan penglihatannya juga ikut terlatih.
Jadi, sesekali, biarkan anak mengacak-acak makanan juga salurkan hobinya menuangkan air dari wadah. Tentu sesuai dengan rambu-rambu yang diterapkan bu Mayke di atas.
Senada dengan penelitian tersebut, Dra Mayke Tedjasaputra, Psi, Msi. dalam tabloid nakita edisi 406, Januari 2017 lalu mengatakan, anak yang mengacak makanan boleh jadi muncul karena rasa ingin tahu. Perilaku itu banyak manfaatnya untuk kepintaran anak.
Kalaupun tidak ingin makanan jadi mubazir, saran Mayke, akali dengan cara memberikan bubur susu untuk diaduk dengan air secukupnya kemudian dimakan.
Berikan saja dalam takaran kecil. Atau bisa diberikan sisa sayur yang sudah dipotong-potong dan suruh dia mengaduk-aduk, sekadar memuaskan keinginan tahunya.
Apabila dia memaksakan untuk mengaduk-aduk makanan yang seharusnya dia makan, siasati agar tidak memberikan makanan sekaligus dalam jumlah banyak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR