Anak Sakit Diare, Ini Cara Efektif yang Dilakukan Tya Ariestya untuk Mengatasinya

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 31 Juli 2017 | 05:00 WIB
Cara Tya Ariestya mengatasi diare Baby Kanaka (Santi Hartono)

Nakita.id - Sakit diare pada anak jangan dianggap remeh, Bu! Diare atau ‘gerakan longgar’ adalah feses yang dikeluarkan dari tubuh sebelum sempat terbentuk dengan baik. Di usus besar, air diserap dari feses dan ini mengarah pada pembentukan feses padat.

Konsistensi tinja sangat bergantung pada waktu pembentukan feses di usus besar. Semakin lama, semakin banyak air yang diserap, dan tinja cenderung lebih sulit terbentuk.

Nah, Mama Tya juga sedang mengalami hal yang sama. Menurut akun Instagramnya, diceritakan bahwa anaknya Kanaka yang seminggu lalu mengalami diare.

Awalnya, Tya sedang membersihkan feses anaknya yang berwarna kuning pucat, tekstur lebih encer, sedikit berlendir dan bau yang sangat menyengat.

Baca juga : Mengatasi Diare Pada Bayi

Ia mengungkapkan, “Penanganan pertamanya sambil liat perkembangannya adalah Kanaka dikasih resep Interlac probiotic, isinya itu flora, baik untuk menormalkan flora di usus dan zinc untuk repair dinding ususnya, zinc-nya harus pemakaian minimal 10 hari ya supaya dindingnya kokoh lagi jadi diharapkan mencegah kuman masuk lagi dikemudian hari.”

Proses selanjutnya, karena terdapat lendir di feses anak usia 11 bulan ini, maka dokter anak segera melakukan tes laboratorium feses.

Untuk mengambil sampel feses, sebaiknya langsung diambil dari pantat si anak, bukan dari popok. Perlu diingat, pemeriksaan sampel feses tidak boleh menunggu lebih dari 1 jam setelah pengambilan sampel.

Setelah hasil tesnya keluar, ternyata ada jamur di feses si kecil. Ternyata, dokter memberinya resep obat mycostatin sebagai anti jamur.

Kemudian setelah mendapat pengobatan tepat, intensitas buang air besar Kanaka menjadi 4 kali sehari dan tidak mengalami dehidrasi.

Baca juga : Waspadai Diare Pada Anak (1)

“Karena aku rajinin ASI dan air putih, juga sempet aku kasih pedialite buat pengganti cairannya, cuma agak susah ya masukinnya Kanaka lebih seneng nenen atau air putih,” ungkap aktris yang sering menjadi pembawa acara televisi ini.

Pada umumnya, diare bisa disebabkan oleh infeksi perut dan usus (gastroenteritis) akibat parasit, bakteri, atau virus; kegelisahan; alergi makanan; sindroma inflamasi usus.

Patogen umum yang menyebabkan diare pada anak-anak adalah parasit yang menyebabkan Giardiasis dan Amoebiasis, virus seperti Norovirus dan Rotavirus, dan bakteri seperti E. coli. Sebagian besar patogen ini menyebar karena kontaminasi makanan atau air.

Diare tidak hanya menyebabkan 'ketidaknyamanan' bagi anak-anak. Diare yang tidak teratasi dengan tepat dapat menyebabkan konsekuensi serius, menyebabkan dehidrasi, morbiditas berat anak, kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.

Baca juga : Makanan yang Perlu Diberikan Kepada Bayi yang Sedang Diare

Selain anak terhidrasi melalui cairan dan ASI serta obat-obatan dari resep dokter, kebersihan anak juga perlu diutamakan.

Sebagian besar patogen ini dapat menyebar dengan mudah dari anak ke anak. Jadi, ingatkan selalu anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sehabis bermain, sebelum dan sesudah makan.

Selain itu, buanglah popok kotor dengan hati-hati, dengan cara dibungkus kantong plastik untuk mencegah kontaminasi.

Untuk orangtua juga perlu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok anak. Lain hal, jangan berbagi handuk, peralatan mandi, alat makan yang digunakan oleh anak dengan orang lain. (*)